"Kemampuan teknologi baru membuat risiko yang ada semakin buruk, dan situasi ini tidak ada bedanya dengan di Arab Saudi. Maka dari itu, keamanan anak harus segera dilakukan," tekan Drennan.
Agar keamanan anak selama bermain internet tetap terjaga dengan baik, Drennan menyebut seluruh sektor harus bekerja sama.
Mulai dari pemerintah, perusahaan penyedia layanan online, organisasi nirlama, LSM, hingga orangtua.
Seluruh sektor ini sangat didorong upayanya untuk:
a. Pendekatan kesehatan masyarakat yang mengutamakan pencegahan sekaligus intervensi agar anak terhindar dari risiko eksploitasi dan kekerasan seksual secara online.
b. Pusatkan pada hak dan perspektif anak, dimana perusahaan penyedia layanan online diharapkan mendesain upaya intervensi yang mampu memberdayakan anak-anak sekaligus memungkinkan mereka untuk meminta pertanggungjawaban.
c. Sahkan dan terapkan regulasi internet yang selaras secara global untuk mencegah pelaku kejahatan memanfaatkan celah hukum yang ada.
d. Terapkan pendekatan keamanan secara inovatif, yang menempatkan keamanan pengguna sebagai prioritas dan bukan sebagai pemikiran belakang.
Upaya ini didukung baik oleh beberapa pihak dari PBB. Salah satunya Sheema Sen Gupta selaku Director of Child Protection UNICEF juga Anggota Dewan Kebijakan di WeProtect Global Alliance.
"Kemajuan teknologi yang sangat cepat menguji sistem perlindungan dan keadilan terhadap anak, yang mana di banyak negara sudah sangat terbatas," ungkap Gupta.
"Kami dengan mendesak perlu berfokus pada pencegahan dalam skala besar, yang mana memerlukan pemerintah untuk berinvestasi dalam intervensi berbasis bukti untuk melindungi anak-anak dari kekerasan seksual.
Baca Juga: Menjaga Anak Aman Mengakses Internet
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR