Kemudian, perusahaan untuk mengadopsi prinsip-prinsip hak anak sejak awal dalam pengembangan produk dan layanan digital untuk mencegah potensi bahaya," saran Gupta.
Gupta pun melanjutkan, undang-undang yang kuat untuk melindungi anak dari segala bentuk eksplotasi seksual secara online juga dibutuhkan.
Jika perlu, undang-undang yang tahan terhadap teknologi yang terus berkembang dengan cepat.
Sementara itu, Najat Maalla M'jid selaku Wakil Khusus Sekretaris Jenderal Kekerasan terhadap Anak di PBB mengatakan bahwa sangat penting untuk memahami keamanan anak-anak agar dapat menciptakan dunia online yang lebih aman.
"Pesan dari anak-anak sangatlah jelas!
Kita memiliki banyak hal yang harus dilakukan untuk memastikan lingkungan digital adalah ruang yang aman dan perlindungan bagi mereka," ucap M'jid.
Terakhir, Director Social Determinants of Health di WHO Etienne Krug mengatakan, selain layanan digital, sektor penting lainnya juga perlu mengambil aksi ini.
Mulai dari pemerintah, sekolah, LSM, kelompok agama, orangtua, hingga anak muda yang memiliki peran penting dalam melakukan upaya ini.
"Ini penting untuk meningkatkan empati, menumbuhkan hubungan yang sehat pada anak.
Sehingga, kesehatan mental anak dapat terjaga baik di dunia digital maupun di dunia nyata," tutup Krug.
Untuk laporan lengkapnya dapat mengakses di tautan berikut.
Baca Juga: Bertanya Langsung ke Pakar, Lebih Mengena Dibandingkan
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR