Menurut al-Jurnani dalam kitabnya, al-Tarifat memberikan pengertian ikhlas adalah membersihkan amal perbuatan dari hal-hal yang mengotorinya.
Seperti mengharap pujian dari makhluk atau tujuan-tujuan lain selain dari Allah.
Termasuk juga tidak mengharap amalnya disaksikan oleh selain Allah.
Dengan kata lain ikhlas adalah sikap yang dilakukan seseorang dalam melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan tidak mengharap sesuatu apapun, kecuali ridha Allah SWT.
Jadi, ikhlas merupakan sesuatu hal yang sifatnya batin dan ia merupakan perasaan halus yang tidak dapat diketahui oleh siapapun kecuali pelakunya dan Allah SWT.
Salah satu ayat yang mengajarkan untuk ikhlas adalah Q:S Az-Zumar/39:2.
Artinya: " Sesungghunya Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) alKitab (Alquran) dengan benar, maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan (ibadah) kepadanya."
Menurut Ali Abdul Halim (2010) ikhlas dibagi menjadi tiga tingkatan:
1. Orang awam
Pada tingkatan ini seseorang beribadah kepada Allah SWT, tujuannya mencari dan menghitung keuntungan dunia dan
akhirat.
Contohnya: seseorang melakukan ibadah shalat atau memberi shadaqah kepada anak yatim dengan tujuan ingin agar badannya sehat, hartanya banyak, mendapat bidadari dan nanti di akhirat masuk surga.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR