Sinar UV merangsang melanosit, sel-sel yang menghasilkan melanin, sehingga dapat meningkatkan hiperpigmentasi.
Genetika juga memainkan peran penting dalam perkembangan hiperpigmentasi saat hamil.
Jika ibu atau nenek Moms mengalami perubahan warna kulit saat hamil, Moms mungkin juga lebih rentan mengalami hal serupa.
Kulit yang menghitam saat hamil umumnya dianggap sebagai reaksi normal terhadap perubahan hormon dan paparan matahari.
Fenomena ini sering disebut sebagai "mask of pregnancy" atau "melasma" ketika terjadi pada wajah.
Kulit yang menghitam selama kehamilan seringkali akan kembali normal setelah melahirkan atau setelah berakhirnya periode laktasi.
Namun, penting untuk diingat bahwa reaksi kulit dapat berbeda-beda dari satu wanita ke wanita lain.
Beberapa wanita mungkin mengalami hiperpigmentasi yang lebih parah daripada yang lain, dan beberapa mungkin juga memiliki perubahan warna kulit yang lebih lama.
Jika Moms merasa cemas tentang perubahan warna kulit selama kehamilan, konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit yang dapat memberikan saran dan perawatan yang sesuai.
Apabila kulit Moms menghitam saat hamil, tak perlu panik.
Moms bisa mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini:
Baca Juga: Sering Alami Pinggang Sakit Saat Hamil? Kenali Penyebab dan Tips Mengatasinya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR