Nakita.id - Rabu pagi (8/11/2023), ratusan Bunda PAUD dan anggota Pokja Bunda PAUD baik di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten Kota antusias mengikuti Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional tahun 2023 yang diadakan di Jakarta.
Acara Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional tahun 2023 ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bekerja sama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM).
Bahkan, turut hadir pula Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang juga merupakan Bunda PAUD Nasional.
Beserta Ibu Wakil Presiden Wury Ma'ruf Amin selaku Pembina OASE KIM, juga anggota dan pengurus OASE KIM.
Dalam sambutannya, Ibu Negara Iriana Joko Widodo memberikan apresiasi kepada Bunda PAUD di seluruh Indonesia atas pencapaian dan upaya yang sudah dilakukan untuk memperkuat gerakan 'Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan'.
"Kami sangat berbangga, karena sejak gerakan ini diluncurkan, antusiasme di berbagai daerah di Indonesia sangat tinggi.
Semakin banyak kegiatan sosialisasi yang dilakukan untuk membuka wawasan masyarakat terkait gerakan ini," ungkap beliau.
Selain itu, Ibu Negara juga menyempatkan berdialog bersama beberapa perwakilan Bunda PAUD dari DKI Jakarta dan Sulawesi Tengah yang kemudian diapresiasi dengan diberikan hadiah sepeda.
Pada puncak acara tersebut, Kemendikbudristek memberikan penghargaan kepada 42 Bunda PAUD melalui kategori Wiyata Dharma Utama, Wiyata Dharma Madya, dan Wiyata Dharma Pratama.
Para penerima penghargaan tersebut adalah 9 terbaik untuk Bunda PAUD Provinsi, 24 terbaik untuk Bunda PAUD Kabupaten/Kota Nontertinggal, dan 9 terbaik untuk Bunda PAUD Kabupaten/Daerah Tertinggal.
Baca Juga: Benarkah Masuk SD Tidak Perlu Ijazah PAUD, Begini Penjelasannya
Penghargaan ini diberikan berdasarkan program kerja dan aksi nyata yang dilakukan oleh Bunda PAUD di seluruh Indonesia dalam mendukung tiga target perubahan gerakan 'Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan'.
Dalam laporan kepada Ibu Negara, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa apresiasi Bunda PAUD merupakan sebuah bentuk penghargaan yang diberikan oleh Kemendikbudristek kepada seluruh Bunda PAUD di Indonesia yang telah ikut berperan aktif dalam melakukan praktik baik untuk mendukung gerakan gerakan 'Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan'.
"Kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas kepedulian para Bunda PAUD untuk bergerak bersama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan yang ada di Indonesia.
Mari terus bergerak dan berkolaborasi bersama dalam memenuhi hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas," ujar Nadiem.
Kemendikbudristek mengapresiasi dukungan dan respon positif peran Bunda PAUD sebagai salah satu mitra dan penggerak advokasi gerakan 'Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan' di daerah masing-masing.
Sejak diluncurkan pada Maret lalu, banyak cerita dukungan yang inspiratif dan inovatif dari pemerintah daerah. Khususnya Bunda PAUD.
Nadiem menjabarkan tiga target perubahan yang mulai nampak di tahun ajaran 2023/2024.
Beberapa daerah telah berhasil menghilangkan tes calistung (baca, tulis, hitung) dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada pendidikan dasar (SD/MI).
Selain itu, penerapan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama juga sudah banyak dilaksanakan oleh satuan pendidikan di berbagai daerah.
Hal ini menurutnya tidak luput dari peran Bunda PAUD yang secara aktif melakukan sosialisasi, advokasi, bahkan pendampingan selama masa PPDB dan MPLS tersebut.
Baca Juga: Biaya Masuk Sekolah PAUD dan Persyaratan yang Dibutuhkan, Ini Jelasnya
Kolaborasi dalam menyukseskan kebijakan gerakan transisi PAUD ke SD ditekankan Nadiem perlu terus menerus dilakukan.
Sebab, masih ada target perubahan lain yang perlu dipastikan terjadi dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan.
Ia berharap, seluruh satuan pendidikan, baik PAUD maupun SD dapat menerapkan pembelajaran yang berfokus pada enam aspek kemampuan fondasi anak.
Diantaranya adalah kognitif, bahasa, motorik, sosial, seni, dan lingkungan.
"Kita harapkan bahwa satuan pendidikan telah melaksanakan pembelajaran yang aktif dan eksploratif.
Guna membangun rasa ingin tahu yang sarat dengan interaksi positif dalam membangun kepercayaan diri anak,” tutup Nadiem.
Baca Juga: Kenali Perbedaan PAUD, Kelompok Bermain dan TK, Jangan Sampai Salah Ya!
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR