Nakita.id - Posisi tidur selama kehamilan menjadi perhatian bagi banyak calon ibu.
Banyak mitos yang beredar mengenai posisi tidur tertentu yang dianggap dapat menyebabkan keguguran.
Namun, penting untuk memahami bahwa sebagian besar keguguran tidak disebabkan oleh posisi tidur.
Artikel ini akan membahas mitos-mitos seputar posisi tidur dan keguguran, serta memberikan pemahaman medis yang lebih jelas.
1. Tidur Telentang Menyebabkan Keguguran
Fakta: Tidur telentang selama kehamilan tidak secara langsung menyebabkan keguguran.
Beberapa studi menunjukkan bahwa tidur telentang dalam trimester akhir kehamilan mungkin terkait dengan penurunan aliran darah ke janin dan meningkatkan risiko sindrom malformasi vena cava.
Meskipun begitu, tidur telentang tidak dikaitkan secara langsung dengan keguguran pada umumnya.
2. Tidur Menghadap Kiri Lebih Aman
Fakta: Beberapa sumber menyarankan bahwa tidur menghadap kiri dapat meningkatkan aliran darah ke janin dan plasenta.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung klaim ini sebagai pencegahan keguguran.
Baca Juga: Tips Merawat Kesehatan Ibu Hamil untuk Mencegah Keguguran
Posisi tidur lebih berkaitan dengan kenyamanan ibu hamil daripada risiko keguguran.
3. Hindari Tidur Terlentang Setelah Makan
Fakta: Mitos ini berkembang karena ada kekhawatiran bahwa tidur terlentang setelah makan dapat meningkatkan risiko asam lambung naik.
Namun, tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa posisi tidur ini secara langsung terkait dengan keguguran.
4. Menggunakan Bantal di Bawah Kaki atau Perut
Fakta: Beberapa wanita hamil mungkin merasa lebih nyaman dengan menggunakan bantal di bawah kaki atau perut untuk meredakan tekanan pada punggung bawah.
Ini adalah preferensi pribadi dan tidak memiliki hubungan langsung dengan risiko keguguran.
1. Kelainan Kromosom
Kebanyakan keguguran pada awal kehamilan disebabkan oleh kelainan kromosom yang tidak dapat dihindari dan tidak terkait dengan posisi tidur.
2. Gangguan Kesehatan Ibu
Gangguan kesehatan ibu seperti diabetes, penyakit autoimun, atau masalah kesehatan reproduksi dapat meningkatkan risiko keguguran.
Baca Juga: Cara Menguatkan Rahim Setelah Keguguran Agar Siap untuk Hamil Lagi, Simak Moms!
3. Infeksi
Infeksi pada organ reproduksi atau sistem kekebalan tubuh dapat berkontribusi pada risiko keguguran.
4. Faktor Umur
Wanita yang hamil pada usia lebih tua memiliki risiko keguguran yang sedikit lebih tinggi, terutama setelah usia 35 tahun.
5. Gaya Hidup dan Kebiasaan Merokok
Gaya hidup yang tidak sehat, merokok, dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko keguguran.
6. Trauma Fisik
Cedera atau trauma fisik pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, tetapi ini jarang terkait dengan posisi tidur.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Baca Juga: Ciri-ciri Keguguran Tanpa Pendarahan yang Sulit Terdeteksi, Perhatikan Perubahan Tubuh Ini Moms!
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR