Nakita.id – Ketika anak-anak menunjukkan sifat keras kepala, seringkali Moms dan Dads merasa bingung dan frustasi.
Sifat keras kepala pada anak memang bisa menjadi tantangan.
Namun, apabila memahami penyebab di balik perilaku ini, Moms dan Dads pasti bisa mengatasinya dengan baik.
Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan anak keras kepala?
Inilah beberapa penyebab umum anak menjadi keras kepala dan memberikan saran tentang cara mengatasinya.
Anak-anak dalam tahap perkembangan otak dan emosional yang pesat.
Mereka belum sepenuhnya dapat mengelola emosi dan frustasi dengan baik.
Keras kepala bisa menjadi cara anak mengekspresikan ketidaknyamanan atau keinginan yang tidak terpenuhi.
Saat anak mulai mengembangkan kemandirian, mereka mungkin menunjukkan sifat keras kepala sebagai upaya untuk mempertahankan keinginan dan keputusan mereka sendiri.
Ini adalah langkah penting dalam perkembangan pribadi mereka.
Anak-anak mungkin belum sepenuhnya mampu mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata.
Baca Juga: Cara Menghadapi Anak Keras Kepala dan Pemarah, Tips untuk Orang Tua Baru
Keras kepala bisa menjadi cara untuk menyampaikan kebingungan, rasa takut, atau frustrasi.
Anak-anak cenderung meniru perilaku yang mereka lihat di sekitar mereka.
Jika mereka sering melihat orang dewasa atau teman sebaya menunjukkan sikap keras kepala, mereka mungkin akan mengadopsi perilaku tersebut.
Perubahan dalam lingkungan atau rutinitas sehari-hari anak dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakpastian, yang mungkin diungkapkan melalui perilaku keras kepala.
Memberikan dukungan emosional dan membantu anak memahami dan mengelola emosinya adalah langkah pertama yang penting.
Ajarkan anak cara menyampaikan perasaannya dengan kata-kata, memberikan nama pada emosi yang mereka rasakan.
Memberikan anak pilihan dapat memberi mereka rasa kontrol.
Ini dapat membantu mengurangi sifat keras kepala.
Pasalnya, anak akan merasa lebih memiliki keputusan.
Tentukan aturan dan konsekuensi yang jelas.
Pastikan Moms dan Dads memberikan konsekuensi yang konsisten ketika anak melanggar aturan.
Tetapi, jangan lupa juga memberikan pujian dan penghargaan ketika mereka menunjukkan perilaku yang diinginkan.
Jadilah model perilaku yang baik.
Anak-anak sering meniru apa yang mereka lihat dari orang dewasa di sekitar mereka.
Jika mereka melihat cara mengelola frustrasi dengan tenang, mereka mungkin akan mengikuti contoh tersebut.
Terakhir, buatlah lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka.
Bukan tanpa alasan peran lingkungan sangat berpengaruh pada sikap anak.
Ya, dengan membiarkan anak merasa nyaman, ia akan bisa berbicara tentang perasaan dan kekhawatiran mereka tanpa takut dihakimi.
Ketika menghadapi anak yang keras kepala, penting untuk mengambil pendekatan yang sabar dan pemahaman.
Dengan memahami penyebab di balik perilaku tersebut dan menerapkan strategi pengelolaan yang sesuai, orangtua dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sehat.
Nah, itu dia Moms dan Dads penyebab anak menjadi keras kepala beserta cara mengatasinya.
Semoga bermanfaat, ya!
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Anak Tipikal yang Keras Kepala? Cara Atasinya Mudah Kok Moms
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR