Beberapa karakteristik pusing pada kehamilan meliputi:
- Peningkatan Volume Darah: Selama kehamilan, tubuh wanita menghasilkan lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan janin, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan pusing.
- Perubahan Hormon: Peningkatan hormon progesteron dan estrogen dapat memengaruhi sirkulasi darah dan dapat menyebabkan pusing.
- Hipotensi Postural: Tekanan darah bisa turun secara tiba-tiba saat berdiri, terutama pada trimester pertama, menyebabkan pusing.
- Anemia Kehamilan: Kekurangan zat besi yang umum pada kehamilan dapat menyebabkan anemia, yang dapat berkontribusi pada pusing.
- Tekanan pada Pembuluh Darah Utama: Pertumbuhan janin dapat menekan vena cava inferior, menghambat aliran darah kembali ke jantung dan menyebabkan pusing.
Pusing biasa dapat terjadi kapan saja dan seringkali terkait dengan faktor-faktor seperti kelelahan atau stres.
Sementara pusing kehamilan lebih cenderung terjadi, terutama pada trimester pertama dan terkadang pada trimester ketiga.
Pusing diasa dapat dipicu oleh kelelahan, stres, atau dehidrasi.
Sedangkan pusing kehamilan bisa dipicu oleh perubahan hormonal, peningkatan volume darah, dan tekanan darah yang berubah.
Pusing biasa tidak selalu disertai dengan gejala tambahan. Sementara pusing kehamilan kadang-kadang disertai dengan gejala seperti pingsan, mual, atau nyeri kepala.
Baca Juga: Jangan Anggap Wajar Pusing Setelah Bangun Tidur Siang, 3 Kondisi Berbahaya Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR