Demikian pula saat memanaskan logam di udara akan dihasilkan calx yang lebih ringan dari logam. Hal ini adalah bukti bahwa ada sesuatu yang hilang.
Pada pertengahan abad ke-18, masalah paling penting dalam ilmu kimia dan fisika adalah menentukan apa yang sebenarnya terjadi ketika sesuatu terbakar.
Saat itu gas oksigen belum ditemukan. Tepatnya pada tahun 1703, Georg Ernst Stahl, seorang ilmuwan kimia Jerman, mengembangkan teori Becher.
Ia mengemukakan istilah flogiston yang sebelumnya dikenal dengan nama terra pinguis.
Dalam bahasa Yunani flogiston berarti terbakar. Adapun teori Stahl mencakup ide-ide berikut:
1) Semua zat yang mudah terbakar mengandung flogiston.
2) Semakin banyak flogiston yang dikandung suatu zat, semakin baik dan lebih sempurna ia terbakar.
3) Pembakaran melepaskan flogiston dari zat ke udara.
4) Nyala api menunjukkan lepasnya flogiston dengan cepat.
5) Udara diperlukan untuk pembakaran karena menyerap flogiston yang keluar.
6) Pembakaran dalam wadah tertutup segera terhenti, karena udara di dalamnya menjadi jenuh dengan flogiston.
Baca Juga: Pengertian Bilangan Avogadro dan Jumlah Mol, Materi Bab 4 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR