Lemah jantung dapat mengurangi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi ke janin, sehingga berpotensi menyebabkan pertumbuhan janin terhambat.
Kondisi ini dapat meningkat selama kehamilan dan dapat menjadi lebih signifikan pada wanita dengan lemah jantung.
Wanita dengan lemah jantung cenderung memiliki risiko kelahiran prematur, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi pada bayi.
Penting untuk berkonsultasi dengan ahli kardiologi sebelum hamil untuk mengevaluasi risiko dan merencanakan manajemen yang sesuai.
Monitoring tekanan darah dan fungsi jantung secara rutin diperlukan selama kehamilan.
Adopsi pola makan sehat, pembatasan asupan garam, dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengelola beban kerja jantung.
Memberikan tubuh istirahat yang cukup sangat penting untuk menghindari peningkatan stres pada jantung.
Praktik relaksasi seperti yoga atau meditasi dapat membantu mengelola stres yang dapat memperburuk kondisi jantung.
Lemah jantung saat hamil bukanlah kondisi yang sepele. Maka dari itu, penting bagi wanita dengan riwayat lemah jantung untuk mendapatkan perawatan prenatal yang cermat dan bekerja sama dengan tim medis untuk mengelola kondisi mereka.
Dengan pemantauan yang tepat dan langkah-langkah pencegahan, kehamilan dapat dijalani dengan aman, dan risiko komplikasi dapat diminimalisir.
Semoga bermanfaat, Moms!
Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih Saat Hamil Jangan Dibiarkan Saja, Kenali Gejala dan Cara untuk Mengatasinya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR