Nakita.id - Keputihan tidak normal saat hamil jangan diabaikan dan perlu mendapatkan penanganan.
Terlebih jika keputihan sudah mulai berbau tidak sedap dan mengganggu kegiatan selama hamil.
Keputihan yang normal berubah seiring siklus menstruasi dan situasi lain, seperti kehamilan dan menyusui.
Tentunya bisa bervariasi dari orang ke orang, sebagian mengeluarkan banyak cairan sementara yang lain mungkin sedikit.
Adapun warna keputihan berwarna bening, putih atau krem, dan tidak berbau menyengat.
Jika keseimbangan bakteri terganggu dan mengalami pertumbuhan jamur atau bakteri jahat yang berlebihan, kemungkinan mengalami keputihan yang tidak normal.
Dikutip dari laman pregnancybirthbaby, keputihan yang tidak normal umumnya disebabkan oleh infeksi. Selain itu juga bisa karena obat-obatan dan kondisi kesehatan tertentu.
Moms mungkin melihat keputihan lebih banyak dari biasanya saat hamil. Ini disebabkan tingginya kadar hormon estrogen dan progesteron pada kehamilan.
Lalu, bagaimana ciri-ciri keputihan tidak normal? Berikut yang perlu diketahui, diantaranya:
- Terlihat hijau, cokelat atau abu-abu
- Baunya tidak sedap
Baca Juga: Badan Menggigil saat Hamil, Salah Satu Penyebabnya Bisa karena Tekanan Darah Rendah
- Berlumuran darah
- Berair atau terlihat seperti keju cottage atau buih
- Gatal atau nyeri
Bila Moms mengalami keputihan yang tidak biasa sebaiknya segera periksa ke dokter. Ini bisa menjadi tanda infeksi.
Sementara itu, Moms juga harus mengetahui perbedaan keputihan dan pecah ketuban.
Selama kehamilan, bayi berada di dalam kantung berisi cairan ketuban.
Saat kantung terbuka dan siap melahirkan, cairan ketuban akan keluar.
Inilah yang disebut dengan pecahnya ketuban. Moms mungkin juga akan merasakan adanya cairan yang menetes.
Terkadang sulit untuk mengetahui apakah itu cairan ketuban atau keputihan.
Jika terjadi lebih awal, ada baiknya hubungi dokter atau bidan dengan segera.
Itulah yang harus diketahui mengenai keputihan tidak normal saat hamil.
Baca Juga: Hipertensi saat Hamil Perlu Diwaspadai, Ketahui Risikonya yang Bisa Terjadi
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR