Untuk itu, ada beberapa hal yang orang tua zaman now bisa lakukan antara lain, menjadi orang tua yang smart, dalam arti terus menerus membekali diri termasuk saling mengenali pasangan masing-masing sebelum menentukan cara pendekatan pengasuhan.
Kedua, orang tua harus mampu menjadi pendengar bagi anaknya, karena tidak semua hal lebih diketahui oleh orang tua.
Dan yang terpenting adalah, secara pribadi, harus memahami bahwa setiap orang, termasuk anak-anak kita, memiliki hak untuk berpartisipasi dan didengar.
Hal senada juga disampaikan oleh Kuswahyu Adhi, AVP of Finance Controller, Amartha.
Menurutnya, orang tua harus mulai mendorong anak-anak membuat pilihannya sendiri seperti memilih baju, sepatu, dan sebagainya.
“Penting bagi kita untuk memberdayakan anak agar dapat menghargai diri mereka sendiri, sehingga mereka juga akan dapat menghargai keberagaman dan nilai-nilai orang lain,” ujar ayah tiga anak ini.
Internal Communication Lead, Danone Indonesia, Dewi Suryani menambahkan, penting bagi orang tua baik ayah dan ibu untuk melihat seseorang, termasuk anak kita, sebagai individu yang unik karena mereka memiliki nilai dan latar belakang yang berbeda.
Oleh karena itu, setiap orang tua sebaiknya mengadaptasi metode pendidikan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan dari masing-masing anak.
“Setiap anak itu unik, tidak ada satu pendekatan yang cocok untuk semua, jadi cara mengajarkan mereka bagaimana menjadi inklusif pun dapat berbeda untuk setiap anak,” katanya.
Dia menambahkan, mengajarkan kepada anak-anak kita untuk melibatkan semua orang adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan menghargai keberagaman.
Parenting inklusif adalah sebuah pendekatan dalam mendidik anak yang mengakui dan menghargai perbedaan anak-anak.
Baca Juga: Tidak Kalah Penting dari Kesehatan Fisik, Ayah Berperan Sama Menjaga Kesehatan Mental Anak
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR