Nakita.id - Mycoplasma Pneumoniae merupakan bakteri kecil yang merupakan penyebab umum dari infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah.
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini sering dikenal sebagai pneumonia atipikal atau "walking pneumonia".
Melansir dari WebMD, Mycoplasma pneumoniae menyebar melalui droplet pernapasan yang dihasilkan saat batuk atau bersin oleh individu yang terinfeksi.
Bakteri ini cenderung menyerang anak-anak dan orang dewasa muda, meskipun siapa pun bisa terinfeksi.
Gejalanya bermacam-macam. Berikut beberapa gejala yang patut diwaspadai:
- Batuk yang Bertahan Lama: Batuk yang tidak kunjung sembuh merupakan salah satu gejala utama infeksi Mycoplasma pneumoniae.
- Demam Ringan: Demam biasanya terjadi, tetapi tidak selalu tinggi.
- Nyeri Tenggorokan: Rasa sakit atau nyeri pada tenggorokan sering terjadi.
- Kesulitan Bernapas: Pada beberapa kasus, terutama pada individu dengan kondisi medis yang sudah ada, dapat mengalami kesulitan bernapas.
Dokter biasanya melakukan diagnosa berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan tes darah atau tes dahak.
Pengobatan biasanya melibatkan antibiotik tertentu yang ditujukan untuk membunuh bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Baca Juga: Bulan Peduli Kanker Paru Sedunia, Pentingnya Jaminan Pembiayaan Menyeluruh Bagi Pasien
Antibiotik yang sering digunakan termasuk makrolida, tetrasiklin, atau fluoroquinolone.
Akan tetapi, apakah pengobatan Mycoplasma pneumoniae bisa ditanggung BPJS Kesehatan di Indonesia?
Mengutip dari GridHEALTH.id, Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan Prof. Erlina Burhan mengatakan karena bukan penyakit baru, pengobatan untuk Mycoplasma pneumoniae tidak susah dicari.
Pengobatannya dapat ditemukan di Puskesmas dan dapat diperoleh menggunakan BPJS.
Selain itu, menurut Prof Erlina, masyarakat juga perlu mengikuti prosedur kesehatan seperti yang direkomendasikan WHO dan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) untuk menurunkan risiko penyakit pernapasan.
Berbagai pencegahannya antara lain ialah:
- cuci tangan teratur dan gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol setidaknya 60% untuk membersihkan tangan,
- jaga jarak dengan orang yang terinfeksi atau sedang sakit dan selalu tutup mulut dan hidung saat sedang batuk atau bersin,
- hindari kerumunan dan pastikan menjaga kebersihan lingkungan sekitar,
- hindari polusi udara dan terapkan pola hidup sehat,
- terakhir, beberapa vaksinasi dapat membantu melindungi terhadap jenis penyakit pernapasan tertentu.
Baca Juga: Kenali Bahaya Mycoplasma Pneumoniae yang Harus Dihindari dan Cara Gejalanya
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR