Untuk menererapkannya, perlu diajarkan ilmu agama dan umum di madrasah Muhammadiyah.
2. Pendidikan harus mencetak manusia-manusia yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme, sehingga bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat.
3. Materi pendidikan harus meliputi: pendidikan moral dan akhlak, pendidikan individu, dan pendidikan kemasyarakatan.
4. Model pendidikan memadukan dua jenis pendidikan, yaitu pesantren dan sekolah umum.
Dalam pengajarannya menggabungkan antara sistem pengajaran pesantren dengan pendidikan Barat.
Usaha tersebut diwujudkan dalam bentuk lembaga pendidikan yang bersifat spesifik, yaitu mengadopsi sistem persekolahan Barat, tetapi dimodifikasi sedemikian rupa sehingga berjiwa nusantara yang mempunyai misi Islami.
Selain itu, Kiai Dahlan juga mendirikan Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyyah, Kepanduan Hizbul Wathan bagi kalangan angkatan muda.
Dalam bidang pendidikan, Kiai Dahlan diantaranya mendirikan sekolah calon guru AlQismul Arqa, Mu’allimin, Mu’allimat Muhammadiyyah, tabligh school dan Kulliyah Muballighin.
Dalam mengelola organisasi, KH. Ahmad Dahlan menerapkan sistem administrasi dan organisasi seperti halnya lembaga modern.
Manajemen amal usaha pendidikan ditata agar berada di bawah organisasi, bukan milik pribadi.
Dalam pemikirannya tidak terlepas dari Al-Qur’an dan Hadis. Di antara surat Al Qur’an yang menjadi inspirasinya adalah Q.S. Al-Mā’ūn. Terkait hal ini ada kisah yang menarik untuk dicermati berikut.
Baca Juga: Jamaludin Al-Afghani Tokoh Islam pada Masa Modern Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR