Nakita.id – Pemberian ASI (Air Susu Ibu) untuk anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Salah satu yang kerap menjadi pertanyaan adalah apakah boleh ibu menyimpan ASI yang sudah diminum agar tidak terbuang percuma.
Agar tidak simpang siur, ketahui penjelasan selengkapnya di sini.
Yuk, disimak!
ASI adalah sumber nutrisi penting bagi bayi, penuh dengan antibodi, enzim, dan zat-zat lain yang mendukung pertumbuhan dan kekebalan tubuh.
Namun, ASI juga sangat rentan terhadap kontaminasi dan perubahan suhu.
Berbicara tentang menyimpan ASI yang sudah diminum di kulkas, para ahli kesehatan menyatakan bahwa tindakan ini sebaiknya dihindari.
ASI yang sudah terpapar udara dan bakteri dari mulut bayi dapat menjadi media ideal untuk pertumbuhan bakteri.
Oleh karena itu, sebaiknya ASI yang sudah diminum langsung disajikan atau disimpan sesegera mungkin.
Penting untuk diingat bahwa setiap kali ASI terkena udara atau bakteri, risiko kontaminasi meningkat.
Menyimpan kembali ASI yang sudah diminum di kulkas dapat meningkatkan kemungkinan pertumbuhan bakteri dan menurunkan kualitas nutrisi yang terkandung dalam ASI.
Baca Juga: Cara Diet untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Sehat, Berat Badan Turun Tapi ASI Tetap Lancar
Jika ada situasi di mana Moms harus menyimpan ASI yang sudah diminum, pastikan untuk melakukan langkah-langkah berikut ini:
Pindahkan ASI yang sudah diminum ke dalam wadah yang bersih dan tertutup rapat sesegera mungkin.
Tempatkan wadah tersebut di dalam kulkas secepatnya. Suhu kulkas yang rendah dapat memperlambat pertumbuhan bakteri.
Jangan menyimpan ASI yang sudah diminum untuk waktu yang lama. Gunakan secepat mungkin, idealnya dalam waktu 24 jam.
Jika memungkinkan, lebih baik mencari solusi alternatif daripada menyimpan ASI yang sudah diminum.
Misalnya, cobalah untuk memberikan ASI langsung saat bayi lapar atau pertimbangkan menyimpan ASI yang belum diminum dalam jumlah kecil yang sesuai dengan porsi yang dibutuhkan bayi.
Meskipun keadaan tertentu dapat memaksa ibu menyimpan ASI yang sudah diminum, sebaiknya tindakan ini dihindari.
ASI yang sudah terpapar udara dan bakteri memiliki risiko kontaminasi yang tinggi. Jika situasi memaksa, pastikan langkah-langkah kebersihan dan penyimpanan yang ketat diterapkan untuk mengurangi risiko.
Namun, idealnya, memberikan ASI langsung atau menyimpan ASI yang belum diminum adalah pilihan yang lebih aman dan lebih baik untuk kesehatan bayi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi Moms.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ciri dan Penyebab Produksi ASI Mulai Berkurang, Panduan Lengkap untuk Ibu Menyusui
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR