Menggunakan bra yang terlalu ketat atau jarang memberikan waktu bagi payudara untuk dikosongkan sepenuhnya dapat meningkatkan risiko mastitis.
Bayi yang kesulitan menghisap atau memiliki masalah pada mulutnya mungkin tidak dapat mengosongkan payudara dengan baik, meningkatkan risiko sumbatan dan infeksi.
- Nyeri pada Payudara: Rasa sakit atau nyeri pada satu payudara atau kedua payudara.
- Pembengkakan dan Kemerahan: Payudara terlihat lebih besar dan lebih merah dari biasanya.
- Peningkatan Suhu Tubuh: Ibu menyusui dapat mengalami demam atau peningkatan suhu tubuh sebagai respons terhadap infeksi.
- Merasa Sakit atau Lesu: Gejala umum infeksi, seperti kelelahan dan nyeri tubuh, dapat muncul.
- Kemerahan pada Kulit: Kulit di sekitar payudara yang terkena mastitis dapat terasa hangat dan tampak merah.
- Sakit Kepala dan Menggigil: Beberapa ibu menyusui mengalami gejala seperti sakit kepala dan menggigil yang terkait dengan reaksi tubuh terhadap infeksi.
- Posisi Menyusui yang Benar: Pastikan bayi menyusu dengan benar agar payudara dapat dikosongkan sepenuhnya. Konsultasikan dengan konsultan laktasi jika perlu.
- Pompa ASI yang Tepat: Jika menggunakan pompa ASI, pastikan untuk menggunakan pompa yang sesuai dan mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar.
- Istirahat yang Cukup: Beristirahat cukup adalah kunci untuk menjaga kekebalan tubuh dan mencegah kelelahan yang dapat meningkatkan risiko mastitis.
Baca Juga: Waspadai Jika Merah dan Panas, Ini Ciri-ciri Mastitis pada Payudara
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR