Beberapa mungkin kehilangan nafsu makan, sementara yang lain mungkin cenderung makan berlebihan sebagai bentuk pengatupan emosional.
Ibu baru yang mengalami kelelahan mental mungkin memiliki daya tahan yang lebih rendah terhadap stres.
Situasi yang sebelumnya dapat diatasi dengan baik, sekarang mungkin terasa lebih berat.
Isyarat fisik, seperti sakit kepala, ketegangan otot, atau gangguan pencernaan, dapat menjadi indikator kelelahan mental yang terabaikan.
Dukungan dari keluarga dan teman-teman dapat sangat membantu.
Jangan ragu untuk meminta bantuan dan berbagi perasaan dengan orang-orang terdekat.
Meskipun tidur mungkin terputus-putus, usahakan untuk mendapatkan istirahat sebanyak mungkin. Tanyakan bantuan dari orang lain untuk mengelola tugas-tugas rumah tangga.
Konseling atau terapi dapat menjadi wadah yang aman untuk berbicara tentang perasaan dan tantangan yang dihadapi.
Konsultan laktasi atau konselor psikologis juga dapat memberikan dukungan yang berharga.
Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan mood.
Jika kelelahan mental semakin berat, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater.
Baca Juga: Jangan Sembarang Makan! Inilah Makanan yang Dibutuhkan Setelah Melahirkan
Jika Moms atau ibu baru yang Moms kenal mengalami tanda-tanda kelelahan mental, jangan menunda pembicaraan atau mencari bantuan.
Semakin cepat mendapatkan dukungan, semakin baik.
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: Pentingnya Suami Mendampingi Ibu yang Melahirkan Normal, Ini 3 Peran yang Bisa Dilakukan
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR