Nakita.id - Proses melahirkan dan menjadi ibu baru adalah peristiwa yang luar biasa, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa peran ini juga dapat menimbulkan tekanan fisik dan psikis yang besar.
Banyak ibu baru mengalami kelelahan mental yang signifikan, yang sering kali dapat diabaikan atau dianggap wajar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda psikis ibu baru melahirkan yang mengindikasikan tingkat kelelahan mental, serta memberikan pemahaman dan dukungan yang diperlukan.
Salah satu tanda utama kelelahan mental pada ibu baru adalah perubahan mood yang drastis.
Mereka mungkin merasa lebih cemas, mudah marah, atau bahkan mengalami perasaan sedih yang mendalam.
Perubahan ini dapat mencakup perasaan tidak berdaya atau putus asa.
Meskipun ibu baru secara alami akan mengalami kurangnya tidur, namun gangguan tidur yang berlebihan, seperti insomnia atau kesulitan tidur bahkan saat bayi sedang tidur, bisa menjadi tanda kelelahan mental yang lebih serius.
Ibu baru yang mengalami kelelahan mental mungkin kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya mereka nikmati.
Ini bisa termasuk kehilangan minat pada hobi, hubungan sosial, atau kegiatan yang sebelumnya memberikan kegembiraan.
Kelelahan mental dapat memengaruhi kemampuan ibu baru untuk berkonsentrasi dan membuat keputusan.
Mereka mungkin merasa bingung, lupa, atau kesulitan fokus pada tugas sehari-hari.
Baca Juga: Rekomendasi Jamu Setelah Melahirkan untuk Percepat Pemulihan dan Lancarkan ASI
Meskipun memiliki bayi baru adalah pengalaman yang membahagiakan, beberapa ibu baru mungkin merasa terisolasi atau kesepian.
Perasaan ini dapat membuat kelelahan mental semakin terasa berat.
Kelelahan mental juga dapat memengaruhi kesejahteraan fisik ibu.
Mereka mungkin merasa lemah, kehilangan nafsu makan, atau bahkan mengalami sakit kepala dan gangguan pencernaan.
Ibu baru yang mengalami kelelahan mental mungkin mengalami perasaan tidak mampu atau gagal dalam peran sebagai ibu.
Mereka mungkin merasa tidak dapat memenuhi harapan, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain.
Kelelahan mental dapat menciptakan sensasi perasaan tidak terkendali atau gelisah.
Ibu baru mungkin merasa sulit untuk mengendalikan emosi atau menanggapi situasi dengan tenang.
Kondisi seperti kecemasan dan depresi postpartum dapat menjadi tanda kelelahan mental yang lebih serius.
Jika ibu baru mengalami perubahan signifikan dalam kesehatan mentalnya, penting untuk mencari bantuan profesional.
Kelelahan mental dapat memengaruhi pola makan ibu baru.
Baca Juga: Amankah Melakukan Pijat Saat Nifas? Ternyata Ini Manfaatnya
Beberapa mungkin kehilangan nafsu makan, sementara yang lain mungkin cenderung makan berlebihan sebagai bentuk pengatupan emosional.
Ibu baru yang mengalami kelelahan mental mungkin memiliki daya tahan yang lebih rendah terhadap stres.
Situasi yang sebelumnya dapat diatasi dengan baik, sekarang mungkin terasa lebih berat.
Isyarat fisik, seperti sakit kepala, ketegangan otot, atau gangguan pencernaan, dapat menjadi indikator kelelahan mental yang terabaikan.
Dukungan dari keluarga dan teman-teman dapat sangat membantu.
Jangan ragu untuk meminta bantuan dan berbagi perasaan dengan orang-orang terdekat.
Meskipun tidur mungkin terputus-putus, usahakan untuk mendapatkan istirahat sebanyak mungkin. Tanyakan bantuan dari orang lain untuk mengelola tugas-tugas rumah tangga.
Konseling atau terapi dapat menjadi wadah yang aman untuk berbicara tentang perasaan dan tantangan yang dihadapi.
Konsultan laktasi atau konselor psikologis juga dapat memberikan dukungan yang berharga.
Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan mood.
Jika kelelahan mental semakin berat, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater.
Baca Juga: Jangan Sembarang Makan! Inilah Makanan yang Dibutuhkan Setelah Melahirkan
Jika Moms atau ibu baru yang Moms kenal mengalami tanda-tanda kelelahan mental, jangan menunda pembicaraan atau mencari bantuan.
Semakin cepat mendapatkan dukungan, semakin baik.
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: Pentingnya Suami Mendampingi Ibu yang Melahirkan Normal, Ini 3 Peran yang Bisa Dilakukan
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR