Rohika melanjutkan, strategi yang ketiga adalah melalui satuan pendidikan.
"Ini masuk di kurikulumnya, baik yang berbasis keagamaan maupun satuan pendidikan formal. Semuanya kita sisipkan," katanya.
Untuk ruang publik, Rohika menyebut ada beberapa layanan yang bisa dimanfaatkan sebagai wadah menyampaikan informasi maupun edukasi mengenai pengasuhan anak.
Mulai dari ruang bermain ramah anak, rumah ibadah ramah anak, layanan kesehatan ramah anak, dan lain-lain.
"Semua itu bisa menjadi pintu masuknya informasi juga edukasi untuk membangun keluarga sehat anak berprestasi. Kita masukkan lewat situ," ujarnya.
Strategi yang terakhir adalah pendekatan melalui wilayah-wilayah yang ada di Indonesia.
"Mulai dari kampung, dari RT dan RW kampung, sampai desa, kelurahan, kecamatan. Bahkan, sampai juga ke kabupaten, kota, provinsi, dan nasional," jelas Rohika.
"Beberapa strategi yang kita lakukan seperti menciptakan kabupaten dan kota layak anak, Indonesia layak anak," terangnya.
Sebagai salah satu pihak di sektor pemerintahan, KemenPPPA mempunyai mandat untuk mengurusi perlindungan anak dan keluarga.
"Jadi, ada banyak sekali program-program prioritas yang sekarang kita kuatkan untuk membangun keluarga sehat anak berprestasi," tutup Rohika.
Semoga artikel di atas bermanfaat ya, Moms dan Dads.
Baca Juga: Pentingnya Peran Ayah Membantu Ibu Ciptakan Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Begini Caranya
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR