Nakita.id - Proses persalinan normal seringkali melibatkan prosedur penjahitan pada area perineum setelah persalinan.
Jahitan ini diberikan untuk mengatasi robekan atau sayatan yang mungkin terjadi selama proses melahirkan.
Meskipun prosedur ini umum dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi, pemulihan bekas jahitan pada lahiran normal memerlukan perhatian dan perawatan yang khusus.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah cara memulihkan bekas jahitan pada lahiran normal.
1. Merawat Bekas Jahitan
Bekas jahitan pada lahiran normal adalah bagian yang penting untuk diperhatikan dalam perawatan pasca persalinan.
Merawat bekas jahitan dengan baik dapat membantu mencegah infeksi, mengurangi rasa nyeri, dan mempercepat proses penyembuhan.
2. Ikuti Petunjuk Dokter
Setiap ibu yang melahirkan normal akan menerima panduan perawatan pasca persalinan dari dokter atau bidan yang merawatnya.
Petunjuk ini dapat berupa larangan tertentu, obat-obatan yang diberikan, dan langkah-langkah perawatan lainnya.
Sangat penting untuk mengikuti petunjuk dokter dengan teliti, termasuk menjaga kebersihan area bekas jahitan, mengonsumsi obat sesuai resep, dan menjalani pemeriksaan rutin.
Baca Juga: Cara Mempercepat Pembukaan Saat Ketuban Sudah Pecah, Ini Tips untuk Bumil!
3. Jaga Kebersihan Area Bekas Jahitan
Salah satu langkah terpenting dalam pemulihan bekas jahitan adalah menjaga kebersihan area tersebut.
Mandi setiap hari dengan air hangat dan sabun lembut, lalu keringkan dengan lembut menggunakan handuk bersih.
Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang mengandung bahan kimia keras, karena hal ini dapat menyebabkan iritasi.
4. Ganti Pembalut dengan Teratur
Selama masa pemulihan, penting untuk mengganti pembalut secara teratur.
Pembalut yang bersih dan kering dapat membantu mencegah infeksi dan memberikan kenyamanan pada area bekas jahitan.
Pilihlah pembalut yang lembut dan bebas pewangi agar tidak menyebabkan iritasi.
5. Konsumsi Makanan Bergizi dan Cukup Cairan
Nutrisi yang baik sangat penting dalam proses penyembuhan. Pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral.
Minumlah cukup air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, yang juga mendukung proses penyembuhan.
Baca Juga: 7 Manfaat Madu Bagi Ibu yang Baru Melahirkan dan Tak Banyak yang Tahu
6. Hindari Aktivitas yang Terlalu Berat
Selama masa pemulihan, hindari aktivitas yang terlalu berat atau memberikan tekanan pada area bekas jahitan.
Hindari mengangkat benda berat, duduk terlalu lama, atau melakukan aktivitas fisik yang dapat mengganggu proses penyembuhan.
Fokuslah pada istirahat yang cukup untuk membantu tubuh pulih secara efektif.
7. Gunakan Bantal Donat
Bantal donut atau bantal berlubang dapat memberikan kenyamanan saat duduk. Ini membantu mengurangi tekanan pada area perineum dan bekas jahitan.
Penggunaan bantal donut dapat membuat duduk lebih nyaman, terutama pada minggu-minggu awal pasca persalinan.
8. Kompres Dingin atau Hangat
Penggunaan kompres dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan pada area bekas jahitan.
Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan, sementara kompres hangat dapat membantu meningkatkan aliran darah dan mempercepat proses penyembuhan.
Namun, pastikan untuk tidak menggunakan kompres yang terlalu panas atau dingin secara langsung pada kulit.
Baca Juga: Kaleidoskop 2023: Deretan Artis yang Melahirkan Anak Kedua di Tahun Ini
9. Senam Kegel
Latihan Kegel dapat membantu menguatkan otot-otot di sekitar area perineum, termasuk otot-otot yang terlibat dalam proses persalinan.
Latihan ini dapat membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko inkontinensia urine.
Konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis mengenai latihan Kegel yang sesuai dengan kondisi.
10. Pantau Tanda-tanda Infeksi atau Komplikasi
Selama masa pemulihan, penting untuk memantau tanda-tanda infeksi atau komplikasi.
Jika Moms mengalami demam, pembengkakan yang berlebihan, atau keluarnya cairan berbau tidak sedap dari bekas jahitan, segera konsultasikan dengan dokter.
Infeksi dapat memperlambat proses penyembuhan dan memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR