Nakita.id - Moms harus mengenal tanda stunting sejak bayi terutama ketika anak di bawah usia 2 tahun. Yuk simak!
Stunting adalah kondisi pertumbuhan terhambat pada anak yang biasanya terjadi pada masa awal kehidupan, terutama pada dua tahun pertama.
Stunting dapat berdampak serius pada perkembangan fisik dan mental anak, bahkan hingga masa dewasa.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan perawat untuk mengenali tanda-tanda stunting sejak dini agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan intervensi yang tepat.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah tanda stunting yang terlihat sejak anak bayi.
1. Pertumbuhan Fisik yang Lambat
Salah satu tanda paling nyata dari stunting adalah pertumbuhan fisik yang lambat.
Bayi yang mengalami stunting mungkin memiliki berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala yang di bawah rata-rata untuk usianya.
Penting bagi orangtua untuk rutin mengukur pertumbuhan anak dan membandingkannya dengan standar pertumbuhan anak yang sehat.
2. Keterlambatan dalam Milestone Perkembangan
Anak-anak yang mengalami stunting juga dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai milestone perkembangan seperti berbalik, duduk, merangkak, dan berjalan.
Baca Juga: Bisa Berdampak pada Masa Depan Anak, Ini Pentingnya Mencegah Stunting Sejak Kehamilan
Perkembangan motorik dan kognitif yang terlambat bisa menjadi indikasi stunting yang perlu diperhatikan.
3. Penurunan Energi dan Aktivitas
Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga dapat berdampak pada tingkat energi dan aktivitas anak.
Anak yang mengalami stunting mungkin terlihat lemah, lesu, dan kurang bersemangat untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik.
4. Masalah Kesehatan yang Berulang
Anak yang stunting cenderung lebih rentan terhadap infeksi dan masalah kesehatan lainnya.
Infeksi berulang, terutama infeksi saluran pernapasan dan diare, dapat menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh anak tidak optimal akibat kondisi stunting.
5. Ketidakseimbangan Gizi dan Kurangnya Nutrisi
Stunting seringkali terkait dengan kurangnya asupan gizi yang memadai.
Anak yang stunting mungkin mengalami ketidakseimbangan gizi, seperti kekurangan vitamin dan mineral esensial.
Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan otak dan fungsi tubuh secara keseluruhan.
Baca Juga: Apakah Pola Makan Orang Tua Dapat Memicu Anak Lahir Stunting?
6. Gangguan pada Sistem Pencernaan
Stunting dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan anak.
Beberapa anak yang mengalami stunting mungkin mengalami masalah seperti gangguan penyerapan nutrisi, masalah pada lambung, atau masalah lainnya yang mempengaruhi proses pencernaan makanan.
7. Kurangnya Konsentrasi dan Perhatian
Anak-anak yang mengalami stunting juga dapat menunjukkan kesulitan dalam konsentrasi dan perhatian.
Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan belajar anak di sekolah dan keberhasilan mereka dalam menyerap informasi.
8. Perubahan pada Pola Makan
Pola makan anak yang tidak normal, seperti nafsu makan yang berkurang atau penolakan terhadap makanan tertentu, dapat menjadi tanda stunting.
Orangtua perlu memperhatikan apakah anak menunjukkan perubahan dalam pola makan mereka dan segera berkonsultasi dengan dokter jika perubahan ini terjadi.
9. Gangguan pada Gigi dan Gusi
Stunting juga dapat memengaruhi kesehatan gigi dan gusi anak. Anak yang kekurangan nutrisi mungkin mengalami masalah gigi seperti gigi berlubang atau gusi berdarah.
Baca Juga: Pengaruh Stunting dari Keluarga dan Dampak Serta Faktor Penyebabnya yang Perlu Diketahui
Keadaan ini dapat menjadi petunjuk adanya masalah gizi yang lebih dalam.
10. Keterlambatan pada Perkembangan Bahasa
Selain keterlambatan dalam perkembangan motorik, anak yang mengalami stunting juga mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
Ini bisa mencakup keterbatasan dalam penggunaan kata, keterlambatan dalam pembentukan kalimat, atau kesulitan berkomunikasi secara verbal.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR