Nakita.id - Jangan disepelekan, ini pengaruh stunting dari rokok yang harus para orang tua waspadai!
Merokok adalah kebiasaan yang memiliki dampak serius pada kesehatan, bukan hanya bagi perokok aktif tetapi juga pada mereka yang terpapar asap rokok pasif.
Salah satu dampak yang kurang disoroti secara luas adalah hubungan antara kebiasaan merokok dan masalah pertumbuhan anak, terutama stunting.
Stunting, yang merujuk pada pertumbuhan tubuh yang terhambat pada anak-anak.
Kondisi dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dan merokok menjadi salah satu faktor risiko utama.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai pengaruh stunting dari asap rokok.
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik anak terhambat, seringkali terjadi pada masa pertumbuhan yang kritis, yaitu dari kehamilan hingga usia dua tahun.
Kondisi ini menyebabkan anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari rata-rata seharusnya.
Dampak stunting tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga memengaruhi perkembangan kognitif dan kesehatan secara keseluruhan.
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki risiko penyakit kronis, kurang daya tahan tubuh, dan penurunan kinerja akademis.
Kaitan antara merokok dan stunting sangat erat.
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya, termasuk nikotin, karbon monoksida, dan tar.
Saat seorang wanita hamil merokok atau terpapar asap rokok pasif, zat-zat berbahaya tersebut dapat mencapai janin dan memengaruhi pertumbuhannya.
Beberapa mekanisme yang dapat diidentifikasi melibatkan:
1. Kurangnya Gizi
Asap rokok dapat mengurangi nafsu makan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kekurangan gizi pada ibu hamil.
Kekurangan nutrisi ini memainkan peran kunci dalam pembentukan jaringan dan organ janin, dan kekurangan gizi selama kehamilan berpotensi menyebabkan stunting.
2. Kerusakan Plasenta
Zat-zat kimia dalam asap rokok dapat merusak plasenta, organ vital yang menyediakan nutrisi dan oksigen ke janin.
Kerusakan plasenta dapat menghambat aliran nutrisi yang optimal, mempengaruhi pertumbuhan janin.
3. Penyempitan Pembuluh Darah
Nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah, termasuk pembuluh darah plasenta.
Baca Juga: Mengenal Tanda Stunting Sejak Bayi, Perhatikan Ketika Anak di Bawah Usia 2 Tahun
Hal ini dapat mengurangi pasokan darah dan nutrisi ke janin, menghambat pertumbuhan normal.
Tidak hanya ibu hamil yang harus waspada terhadap bahaya asap rokok, tapi juga orang-orang di sekitar anak-anak.
Anak-anak yang terpapar asap rokok pasif memiliki risiko stunting yang lebih tinggi. Beberapa cara asap rokok pasif mempengaruhi pertumbuhan anak melibatkan:
1. Gangguan Sistem Pernapasan
Asap rokok pasif dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan anak, yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengoptimalkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
2. Kurangnya Daya Tahan Tubuh
Paparan asap rokok pasif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Ini dapat menghambat pertumbuhan normal dan perkembangan fisik mereka.
3. Pengaruh Psikologis
Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang terpapar asap rokok pasif mungkin mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, yang dapat berkontribusi pada masalah pertumbuhan.
Stres dapat memengaruhi produksi hormon pertumbuhan dan keseimbangan nutrisi.
Baca Juga: Pengaruh Stunting dari Keluarga dan Dampak Serta Faktor Penyebabnya yang Perlu Diketahui
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR