Nakita.id - Masing-masing anak memiliki keunikannya masing-masing.
Agar potensinya semakin berkembang ke arah yang lebih baik, penting bagi orangtua untuk terus menggali bakat dan minatnya.
Terlebih, jika anak tersebut telah mencapai usia sekolah dimana kewajibannya bukan hanya belajar dari buku pelajaran saja.
Jika Moms dan Dads masih bingung bagaimana cara mengembangkan bakat dan minat buah hatinya, berikut beberapa tips yang dapat diambil.
Pertama, Moms dan Dads perlu mengamati perilaku juga aktivitas yang anak lakukan baik di rumah, sekolah, maupun di luar kedua tempat tersebut.
Perhatikan apa yang membuatnya bersemangat, melakukannya dengan senang hati, hingga menunjukkan prestasi atau keahlian khusus.
Namun jika observasi dirasa kurang cukup, Moms dan Dads mungkin bisa ajukan pertanyaan terbuka dan berbicaralah dengan anak secara terbuka.
Tanyakan apa yang anak nikmati, membuatnya senang, dan ingin mempelajari lebih lanjut.
Selanjutnya, Moms dan Dads bisa berikan kesempatan pada anak untuk mencoba berbagai kegiatan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Ini bisa mencakup seni, olahraga, musik, tari, sains, matematika, atau bahkan kegiatan sosial.
Amati dengan saksama di bidang manakah anak merasa bersinar dan menunjukkan minat tinggi.
Baca Juga: Tips Berperan Sama Agar Anak Menyukai Olahraga, Bantu Mengembangkan Minat dan Bakat Mereka
Jangan lupa juga untuk berik dukungan positif terhadap usaha dan pencapaiannya ya, Moms dan Dads.
Hal ini penting agar anak bisa merasa nyaman untuk mengembangkan bidang yang diminatinya dan mencoba hal-hal baru.
Selain itu, Moms dan Dads juga perlu menciptakan lingkungan di rumah yang tentunya mendukung pengembangan bakat dan minat anak.
Misalnya, dengan menyediakan alat seni, buku-buku, atau peralatan olahraga sesuai dengan minatnya.
Cara ini juga tak kalah penting, karena sekolah merupakan tempat kedua anak meraih pendidikan selain di rumah.
Sebisa mungkin bicarakan apa saja bakat dan minat buah hati dengan guru atau wali kelasnya.
Pada dasarnya, guru-guru di zaman sekarang sudah memiliki pandangan berharga mengenai bakat dan minat anak di lingkungan akademis.
Ditambah, adanya kegiatan seperti klub ataupun ekstrakurikuler yang menjadi wadah khusus dalam pengembangan bakat dan minat anak sekolah.
Juga, menjadi wadah pula bagi anak untuk berinteraksi lebih dalam dengan teman-teman sebayanya yang memiliki minat serupa serta saling mendukung secara positif.
Hal seperti ini telah ditunjukkan salah satunya oleh Cikal, yang tidak hanya mengedepankan akademis peserta didiknya.
Tapi juga, mengedepankan apa yang mereka minati sesuai tahap atau fase tumbuh kembangnya.
Baca Juga: 6 Tips Memotivasi Anak Agar Mau Berolahraga Lari, Beri Contoh yang Baik Dulu
Didirikan pada tahun 1999 oleh Najeela Shihab dan Dewi Kamaratih Soeharto, Cikal dikenal sebagai sekolah berbasis kompetensi pertama di Indonesia, yang mana melahirkan pendekatan personalisasi sesuai fase tumbuh kembang anak.
Melansir laman resmi Cikal, nama "Cikal" sendiri dipilih karena paradigma utama untuk menumbuhkan bibit keunikan setiap anak, bukan mencetak sesuai standar yang ditetapkan.
"Memahami bahwa setiap kita punya predisposisi sejak usia dini, yang perlu dikuatkan bukan dengan guru yang menggurui atau orangtua yang menitipkan ambisi.
Tetapi oleh semua orang dewasa yang memfasilitasi, melatih, dan menjadi teladan kompetensi sambil menghormati keberagaman anak untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri," tulisnya.
Sampai saat ini, Cikal sudah tersebar di kota Jakarta (Lebak Bulus dan Amri Setu), Tangerang (Serpong), Bandung, serta Surabaya.
Jumat kemarin (12/1/2024), Cikal mengadakan acara Media Gathering yang mengundang beberapa media yang pernah bekerja sama dengan lembaga pendidikan ini. Termasuk Nakita salah satunya.
Dalam acara ini, Cikal menyampaikan bahwa ada dua program besar yang akan diadakan.
Diantaranya Playground of Samudra Pasai (1-3 Maret 2024) dan Cikal 25th Anniversary (22 Agustus 2024).
Winanti Kartika menjelaskan bahwa acara Playground of Samudra Pasai ini akan mengadakan pameran juga performance art persembahan murid-murid Cikal, dan mengambil latar kebudayaan Aceh.
Akrab disapa Wina, Head of Marketing Cikal ini menyampaikan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah untuk mengenalkan murid-murid Cikal ke budaya Indonesia secara luas.
Selain itu, acara ini juga menjadi wadah bagi murid-murid Cikal untuk berkreasi sekreatif mungkin di bidang performance art.
Mulai dari menari, menyanyi, membuat lagu, menulis naskah, dan masih banyak lagi.
"Untuk pameran sampai sekarang belum ada konsep mau seperti apa, tapi kalau tahun lalu (Playground of Mataram) itu menjual produk-produk seperti makanan khas Jawa," jelas Wina saat ditanyai Nakita, Jumat (12/1/2024).
"Nanti hasil dari acara ini akan didonasikan untuk pembangunan pendidikan di Aceh. Tahun ini kita fokusnya ke sarana dan infrastrukturnya," lanjutnya menerangkan.
Selain memaparkan materi terkait agenda besar, Cikal juga menggelar pameran mini yang memuat hasil karya dari murid Cikal jenjang SD hingga SMA.
Berikut beberapa karya yang berhasil menarik perhatian Nakita.
Terarium ini merupakan salah satu proyek dari Integrated Program Y7 dari SMP Cikal Amri Setu, yang menampilkan environment model dan merepresentasikan miniatur dari model ramah lingkungan.
Karya ini juga merupakan kolaborasi pembelajaran dari program Social Studies, Language Studies, Sciences, The Arts, PSE, Service Learning, dan Design.
Dengan membuat terarium ini, diharapkan murid-murid meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan mereka
Miniatur Rumoh Aceh ini dibuat oleh salah satu murid kelas 12 SMA Cikal Amri Setu.
Karya ini mengaplikasikan pemahaman mengenai bangun datar dan bangun ruang dan membuktikan bahwa bangun ruang terbentuk dari beberapa bangun datar.
Uniknya, Rumoh Aceh dipilih menjadi proyek Sumatif sebagai bagian dari Playground of Samudera Pasai.
Ditulis oleh murid kelas 11 SMA Cikal Lebak Bulus, novel fiksi ini bertemakan aksi superhero remaja yang bekerja sama melindungi Indonesia.
Novel ini merupakan karya pertamanya sebagai seorang remaja, pelajar, juga penulis yang ingin menampilkan kepekaan, tantangan, serta dorongan dalam diri remaja yang ingin turut andil dan berdaya dalam masyarakat dengan kekuatan super dalam dirinya.
Proyek yang diciptakan oleh salah satu murid kelas 7 SMP Cikal Lebak Bulus ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan rasa tanggung jawab manusia dalam menjaga kelestarian habitat bawah laut.
Proyek ini dibuat dengan konsep permainan 'Ular Tangga', dan dikenalkan ke teman-teman sebayanya juga adik-adik kelas di Sekolah Cikal.
Merupakan karya dari salah satu murid kelas 11 SMA Cikal Surabaya, buku jurnal ini bukanlah buku jurnal biasa.
Akan tetapi, buku jurnal ini bisa menjadi teman yang cocok dalam perjalanan akademis juga pencarian minat masing-masing anak.
Desain jurnalnya juga disesuaikan dengan usia anak sekolah, sehingga ramah digunakan oleh murid-murid Cikal dan juga harapannya di luar Cikal itu sendiri.
Lukisan karya murid kelas 9 SMP Cikal Surabaya ini mengabadikan gambaran keindahan hutan hujan ketika malam.
Hutan hujan dikenal menjadi pusat dari penghasil oksigen terbesar bagi umat manusia dan rumah bagi keberagaman makhluk hidup di bumi.
Melalui hasil karya ini, terdapat pesan dan harapan dari pelukis agar manusia dapat memahami betapa pentingnya hutan hujan bagi makhluk hidup.
Percaya atau tidak? Buku dengan pendekatan visual ini dibuat oleh salah satu murid Kelas 8 SMP Cikal Serpong dan Pendidikan Inklusi Cikal Serpong.
Buku visual ini ditujukan untuk menceritakan karakteristik dan cerita mengenai anak dengan autisme.
Agar nantinya, masyarakat memahami dengan baik dan mendukung inklusivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR