Sirkulasi ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Laut Natuna dan dari Laut Sulu hingga Brunei Darussalam.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada di Malaysia dan Kalimantan Selatan.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Laut Cina Selatan hingga Semenanjung Malaysia, dari Samudra Hindia selatan banten hingga Jawa Timur, dari laut Jawa hingga Laut Flores, dari Selat Makassar bagian utara hingga Sulawesi Tenggara, dari Samudra Pasifik timur Filipina hingga Sulawesi Utara, dari Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua Barat, dan dari Papua hingga Papua Nugini.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada di Samudra Hindia selatan Bali, di NTB, dan di Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut
• Aceh
• Sumatera Utara
• Sumatera Barat
• Riau
• Kep. Riau
• Bengkulu
Baca Juga: Waspada Kalau Berkegiatan di Luar, BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada Sabtu 7 Oktober 2023
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR