Kondisi medis seperti trombosis vena dalam, pembekuan darah, atau tekanan darah tinggi dapat memengaruhi aliran darah ke rahim.
Pemantauan dan perawatan medis diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
5. Diabetes Gestasional atau Diabetes Prakelahiran
Diabetes gestasional atau diabetes prakelahiran dapat memengaruhi kesehatan janin dan menyebabkan gerakan janin berkurang.
Tingginya kadar gula darah dalam tubuh ibu dapat memicu pertumbuhan berlebihan pada janin, yang dapat membuat gerakan janin terbatas.
Pengelolaan gula darah secara ketat dan pemantauan teratur oleh tim kesehatan dapat membantu menjaga kesehatan janin.
6. Infeksi pada Janin atau Ketuban Amnion
Infeksi pada janin atau ketuban amnion dapat menjadi penyebab serius gerakan janin yang berkurang.
Infeksi dapat memicu respon inflamasi dalam tubuh, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan janin.
Gejala infeksi seperti demam, nyeri perut, atau perubahan warna ketuban amnion harus segera dilaporkan kepada dokter.
7. Tekanan Darah Rendah atau Shock
Baca Juga: Si Kecil Tetap Aktif Sampai Lahir, Yuk Coba 7 Cara Efektif Memancing Gerakan Janin dalam Kandungan
Tekanan darah rendah atau keadaan shock dapat mengurangi aliran darah ke organ-organ vital, termasuk rahim dan janin.
Keadaan ini dapat menyebabkan gerakan janin yang berkurang dan memerlukan perhatian medis segera.
Jika Anda mengalami pusing, pingsan, atau tekanan darah rendah, segera hubungi tenaga medis.
8. Posisi Janin yang Tidak Biasa atau Terjepit Tali Pusar
Beberapa kali, gerakan janin yang berkurang dapat disebabkan oleh posisi janin yang tidak biasa atau terjepitnya tali pusar di sekitar tubuh bayi.
Ini dapat membatasi gerakan janin dan memerlukan intervensi medis untuk memperbaiki posisi atau mengatasi masalah tali pusar.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR