Nakita.id - Kerja perawatan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan orang lain baik orangtua, anak-anak, lansia, disabilitas, dan lain sebagainya.
Perempuan faktanya paling banyak memanggul beban kerja perawatan tak berbayar di rumah.
Sebutlah tugas-tugas seperti merawat anak, merawat orangtua yang sakit, atau mengurus anggota keluarga yang menyandang disabilitas biasanya dibebankan pada perempuan.
Banyak hal yang mempengaruhi hal ini bisa terjadi dan dianggap normal dalam masyarakat.
Salah satunya, mungkin karena sejak kecil perempuan diajarkan kalau nanti kitalah yang akan mengemban tanggung jawab untuk merawat orang tua dan anak anak.
Sementara, laki-laki tidak pernah disosialisasikan atau dikonstruksikan seperti itu.
"Masyarakat masih menganggap bahwa kerja-kerja perawatan dan pengasuhan itu adalah kerja-kerja perempuan karena memang sudah terkondisikan dalam tanda kutip seperti itu.
Padahal ya sebetulnya kalau ada yang beruntung bisa mendistribusikan kepada suami, ada yang beruntung mendistribusikan kepada asisten rumah tangga.
Tapi juga ada yang masih dalam tanda kutip merasa tidak tega jika orangtuanya diurus oleh orang lain. Nah itu memang kondisi-kondisi seperti itu ada di masyarakat kita," jelas Eko Novi Arianti, Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial dan Budaya Kemenpppa.
Ironisnya, survey International Labour Organization (ILO) dan KataData Insight Center pada tahun 2023 menyebutkan, separuh perempuan yang menjalankan kerja perawatan tak berbayar sampai harus merelakan pekerjaannya.
Kerja perawatan tak berbayar ini jika dihitung secara gradual jumlah jam kerjanya lalu dibandingkan dengan jumlah jam kerja di Indonesia, nilainya tak kalah dengan kerja kantoran.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR