Selain dampak psikologis dan sosial, keterlambatan toilet training juga dapat berdampak pada kesehatan anak. Beberapa dampak kesehatan yang mungkin muncul meliputi:
a. Resiko Infeksi Saluran Kemih
Anak yang masih menggunakan popok atau training pants terlalu lama dapat memiliki resiko lebih tinggi terhadap infeksi saluran kemih.
Popok yang basah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri.
b. Masalah Kulit
Paparan terus-menerus terhadap kotoran atau urine dapat menyebabkan iritasi kulit, ruam popok, atau masalah kulit lainnya. Ini dapat memengaruhi kenyamanan anak dan memerlukan perawatan ekstra.
Menentukan waktu yang tepat untuk memulai toilet training adalah langkah penting yang dapat membantu mencegah dampak negatif yang mungkin timbul.
Beberapa pertimbangan untuk menentukan kapan waktu yang tepat meliputi:
1. Perkembangan Fisik dan Kognitif
Sebagian besar anak mulai menunjukkan tanda-tanda kesiapan fisik dan kognitif antara usia 18 hingga 24 bulan.
Tanda-tanda ini melibatkan kemampuan anak untuk mengendalikan kandung kemih atau ususnya, dapat dilihat dari periode kering yang lebih lama dan kemampuan untuk memberi tahu ketika mereka buang air.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Jengkol saat Pipis, Ini 10 Tips Ampuhnya
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR