Menurut Nathanael Abbotts, aktivis dan penulis isu-isu LGBT, kita tidak bisa menyimpulkan bahwa pria gay juga memiliki ketertarikan pada wanita yang normal sehingga mampu berhubungan seksual. Satu-satunya yang dibutuhkan pria gay untuk melakukan hubungan seksual dengan wanita hingga ejakulasi (dan kemudian menghasilkan anak) adalah stimulasi fisik. Hanya saja, pada prosesnya kemungkinan besar pria gay tersebut membayangkan pria lain.
Ada beberapa kasus di mana pria yang sudah menikah dengan wanita normal ternyata diam-diam berhubungan seksual dengan pria lain. Mereka membayangkan pria lain tersebut agar dapat berhubungan intim dengan pasangan wanita. Jalan pintas lainnya adalah dengan menonton film porno yang menampilkan pasangan gay untuk menstimulasi dirinya.
Baca: Tanda-tanda Pelaku Pedofilia Saat Mengincar Anak sebagai Korban
Bisakah disembuhkan?
Ryu kembali menegaskan, orientasi seksual seseorang tidak ditentukan oleh jenis kelaminnya, melainkan melalui otaknya. "Sebetulnya orientasi seksual manusia itu omniseksual, artinya kepada apa saja bisa. Semua itu dipengaruhi oleh pertumbuhan otaknya sejak dalam kandungan," katanya.
Oleh karena dipengaruhi oleh otak, menurutnya orientasi seksual seseorang itu tidak bisa diubah, kecuali mengubah bagian tertentu di otaknya.
Andri menambahkan, jarang ada pasien homoseksual yang ingin mengubah orientasi seksualnya. "Memang ada yang berpendapat homoseksual bisa diubah, tapi kalau homoseksual murni tidak bisa. Kalau ada homoseksual yang akhirnya menikah dengan lawan jenis, kemungkinan ia adalah seorang yang biseksual," ujarnya.
Dengan mengetahui fakta-fakta tentang LGBT ini, Mama dapat menjaga seluruh anggota keluarga agar berkembang sesuai gendernya. Bagaimanapun, menjadi hidup sebagai gay tidaklah mudah. Akan ada penolakan-penolakan yang harus dihadapi.
Baca: Tipe Anak yang Mudah Jadi Korban Pedofilia
(Dini/KompasHealth/Quora/Psychology Today)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR