Nakita.id – Tidur adalah salah satu aspek penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Untuk menghangatkan, tak sedikit orang tua yang memakaikan selimut pada tubuh Si Kecil.
Namun, tahukah Moms, ternyata ada risiko bahaya yang dapat terjadi ketika bayi tidur dengan menggunakan selimut, lo.
Wah, apa saja ya bahayanya?
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Inilah beberapa risiko dan bahaya yang bisa terjadi jika bayi tidur dengan selimut.
Penggunaan selimut pada bayi di bawah usia satu tahun meningkatkan risiko terjadinya sesak napas.
Bayi yang belum memiliki kemampuan untuk menggerakkan selimut dari wajah mereka dapat terjerat di bawahnya, menyebabkan risiko sesak napas yang dapat berakibat fatal.
Selimut dapat menyebabkan bayi kepanasan, terutama jika ruangan sudah cukup hangat.
Peningkatan suhu tubuh bayi dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Overheating juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan tidur pada bayi.
Baca Juga: Haruskah Mengganti Popok saat Bayi Tidur? Simak Panduan dan Manfaatnya
Bayi yang masih sangat kecil mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memindahkan selimut dari wajah mereka jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Hal ini dapat menghambat gerakan bayi dan meningkatkan risiko terjadinya keadaan darurat, seperti sesak napas.
Selimut yang tidak bersih atau kurang terjaga kebersihannya dapat menjadi media penyebaran penyakit.
Bayi yang tidur dengan selimut yang tidak bersih memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi atau alergi.
Beberapa kondisi medis tertentu, seperti reflux atau sleep apnea pada bayi, dapat menjadi lebih serius jika bayi tidur dengan selimut.
Selimut dapat menjadi hambatan yang memperburuk gejala dan meningkatkan risiko komplikasi.
Untuk menjaga suhu tubuh bayi, lebih baik menggunakan sprei atau selimut khusus bayi yang dirancang dengan bahan ringan dan bernapas.
Sprei ini membantu menjaga suhu tubuh bayi tanpa meningkatkan risiko overheating.
Pakaian tidur bayi yang sesuai dengan suhu ruangan dapat menjadi alternatif yang lebih aman daripada selimut.
Pastikan pakaian tidur yang dipilih sesuai dengan musim dan suhu lingkungan tempat bayi tidur.
Menggunakan pijama tanpa kaki atau bodysuit ringan dapat memberikan kenyamanan tanpa risiko tertutupnya wajah bayi.
Baca Juga: Benarkah Bayi Lebih Baik Tidur Tanpa Bantal? Ini Penjelasan dari Ahli
Pastikan pakaian yang digunakan tidak terlalu ketat agar bayi tetap bisa bergerak dengan leluasa.
Menjaga suhu ruangan pada tingkat yang nyaman untuk bayi dapat membantu mencegah overheating.
Pastikan ruangan tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
Sebagai alternatif selimut, berikan pijakan yang aman di tempat tidur bayi.
Pijakan ini biasanya terbuat dari bahan yang lembut dan memberikan rasa keamanan tanpa risiko sesak napas.
Tidur bayi merupakan bagian penting dalam rutinitas harian mereka, dan sebagai orang tua, penting untuk memastikan lingkungan tidur yang aman.
Menghindari penggunaan selimut pada bayi dapat mengurangi risiko suffocation, overheating, dan berbagai bahaya lainnya.
Pilihan alternatif yang lebih aman, seperti sprei khusus bayi atau pakaian tidur yang sesuai, dapat memberikan kenyamanan tanpa mengorbankan keamanan bayi.
Ingatlah bahwa praktik tidur yang aman merupakan langkah penting dalam menjaga kesejahteraan dan keselamatan bayi selama tidur mereka.
Nah, itu dia Moms sederet bahaya bayi tidur pakai selimut. Jangan lagi dilakukan ya, Moms!
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Bayi Tidur Pakai Bantal atau Tidak, Mana yang Lebih Baik? Simak Ulasannya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR