Nakita.id – Menjaga bayi tetap sehat dan terhidrasi adalah prioritas utama bagi setiap orang tua.
Meskipun ASI (Air Susu Ibu) atau susu formula menjadi sumber utama nutrisi untuk bayi di bawah usia 6 bulan, ada satu pertanyaan yang sering muncul.
Pertanyaan tersebut adalah "Kapan bayi boleh mulai minum air putih?".
Agar tidak lagi simpang siur, yuk kita simak berikut ini penjelasannya.
Inilah penjelasan mengenai waktu yang tepat dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan sebelum memberikan air putih kepada bayi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.
ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi, termasuk air.
Bayi tidak memerlukan air putih tambahan selama periode ini.
Sebab, ASI memberikan kelembapan dan kebutuhan cairan yang cukup.
Setelah bayi mencapai usia 6 bulan dan diperkenalkan pada makanan pendamping ASI (MPASI), orangtua dapat mempertimbangkan memberikan air putih.
Namun, jumlah dan frekuensi pemberian air putih perlu disesuaikan dengan kebutuhan individual bayi dan kondisi iklim.
Baca Juga: Bahaya Bayi Minum Air Putih Sebelum Waktunya, Bisa Berdampak Fatal untuk Si Kecil
Ketika memperkenalkan air putih pada bayi, lakukan secara bertahap.
Mulailah dengan memberikan beberapa sendok teh air putih setelah memberikan makanan padat.
Ini membantu bayi beradaptasi dengan sensasi baru dan memastikan bahwa asupan cairan mereka cukup.
Penting untuk diingat bahwa air putih tidak boleh menggantikan ASI atau susu formula sebagai sumber nutrisi utama bagi bayi.
ASI atau susu formula tetap menjadi makanan utama hingga bayi mencapai usia 1 tahun.
Air putih hanya diberikan sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan cairan ekstra.
Ketika cuaca sangat panas atau bayi sedang sakit, kebutuhan cairan mereka dapat meningkat.
Dalam situasi ini, orangtua dapat memperkenalkan air putih dalam jumlah yang lebih besar untuk mencegah dehidrasi.
Namun, selalu konsultasikan dengan dokter anak sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola minum bayi.
Ada beberapa tanda bayi membutuhkan lebih banyak cairan.
Mulai dari bibir kering, kurang buang air kecil, hingga penurunan berat badan yang signifikan.
Jika Moms melihat tanda-tanda ini, penting untuk memberikan lebih banyak air putih.
Jangan lupa juga untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak.
Ketika memberikan air putih kepada bayi, pastikan untuk menggunakan botol yang bersih dan steril.
Pilih botol yang sesuai dengan usia bayi dan hindari menambahkan gula atau pemanis buatan.
Memberikan air putih kepada bayi adalah langkah yang perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan perkembangan individu bayi.
Dalam banyak kasus, ASI atau susu formula masih menjadi sumber utama nutrisi dan kelembaban hingga usia 1 tahun.
Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anak sebelum memperkenalkan air putih atau membuat perubahan signifikan dalam pola makan bayi.
Dengan memberikan perhatian dan perawatan yang tepat, Moms dapat memastikan bahwa bayi tetap terhidrasi dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai kapan bayi boleh minum air putih.
Jangan lagi bingung ya, Moms!
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ini 3 Alasan Kuat Mengapa Bayi 0-6 Bulan Jangan Diberi Air Putih
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR