Hormon tambahan dapat merangsang produksi sebum dan berkontribusi pada perkembangan jerawat.
Pilih daging organik atau tanpa hormon untuk menghindari paparan berlebihan terhadap hormon tambahan.
Konsumsi alkohol dan kafein berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memicu produksi sebum yang lebih banyak untuk mengkompensasi kekurangan cairan.
Dehidrasi juga dapat membuat kulit terlihat kusam dan mengurangi elastisitasnya. Penting untuk minum air yang cukup dan membatasi konsumsi alkohol serta kafein.
Makanan cepat saji dan makanan yang diolah sering kali mengandung banyak bahan tambahan dan lemak trans yang dapat merusak kesehatan kulit.
Lemak trans, misalnya, dapat menyebabkan peradangan dan merusak sel-sel kulit.
Pilih makanan segar dan alami untuk mendukung kesehatan kulit yang optimal.
Beberapa orang mengalami jerawat sebagai respons terhadap makanan tertentu yang memicu alergi atau sensitivitas.
Ini bisa termasuk makanan laut, kacang-kacangan, telur, atau produk susu.
Jika Moms mencurigai bahwa jerawat Moms dapat disebabkan oleh reaksi makanan, pertimbangkan untuk menjalani uji alergi atau mengamati pola makan Moms untuk mengidentifikasi pemicu potensial.
Mengelola jerawat melalui pola makan adalah langkah positif dalam mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki respon yang berbeda terhadap makanan, dan tidak semua orang akan merasakan perbaikan dengan menghindari makanan tertentu.
Jika jerawat Moms persisten atau parah, konsultasikan dengan dokter atau dermatologis untuk mendapatkan saran dan perawatan yang sesuai.
Selain itu, mempertahankan kebersihan kulit, tidur yang cukup, dan hidrasi yang adekuat juga merupakan faktor penting dalam mencapai kulit yang bersih dan sehat.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Pil KB Bisa Menghilangkan Jerawat Apakah Benar? Simak Ulasannya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR