Nakita.id - Hari Gizi dan Makanan Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari.
Pada tahun 2024 ini, Hari Gizi dan Makanan mengusung tema "MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting".
Ya, Hari Gizi dan Makanan berperan untuk mengimbau masyarakat untuk mencukupi gizi anak agar terhindar dari stunting.
Salah satu menu protein hewani yang bisa jadi pilihan adalah daging sapi.
Tapi yang jadi pertanyaan, bolehkah daging sapi digunakan untuk MPASI setiap hari?
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai boleh tidaknya daging sapi digunakan untuk MPASI anak setiap hari.
Daging sapi memiliki banyak manfaat penting untuk tumbuh kembang anak.
Ini karena daging sapi merupakan sumber protein berkualitas tinggi dan sumber zat besi.
Selain itu, daging sapi juga kaya akan vitamin B12 yang penting bagi pembentukan sel darah merah dan saraf.
Tapi, pemberian daging sapi setiap hari bisa memberikan risiko pada anak.
Berikut ini adalah berbagai risiko pemberian daging sapi setiap hari untuk si Kecil.
Baca Juga: Hari Gizi dan Makanan, Kenali Manfaat Telur untuk Tumbuh Kembang Anak
1. Risiko Alergi dan Sensitivitas
Daging sapi dapat menjadi pemicu alergi pada beberapa bayi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperkenalkan makanan satu per satu dan memonitor reaksi bayi setiap kali diperkenalkan pada makanan baru.
2. Potensi Kontaminasi
Dalam beberapa kasus, daging sapi dapat terkontaminasi dengan bakteri atau zat kimia yang dapat membahayakan bayi.
Pastikan untuk memilih dan memasak daging dengan hati-hati untuk mengurangi risiko kontaminasi.
3. Pentingnya Variasi Makanan
Meskipun daging sapi menyediakan banyak nutrisi yang penting, penting untuk memberikan variasi makanan dalam MPASI bayi.
Memberikan terlalu banyak satu jenis makanan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi lainnya.
4. Asupan Lemak Jenuh
Daging sapi juga mengandung lemak jenuh, yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat berkontribusi pada risiko masalah kesehatan jantung di kemudian hari.
Baca Juga: Hari Gizi dan Makanan, Berikut Ulasan Makanan yang Sehat untuk Ibu Hamil
Pilihlah potongan daging yang rendah lemak untuk mengurangi asupan lemak jenuh.
5. Persiapan dan Porsi yang Tepat
Cara memasak dan memberikan daging juga perlu diperhatikan. Pastikan daging dimasak hingga matang dengan baik untuk menghindari risiko infeksi, dan porsi daging perlu disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
1. Pilih Daging yang Berkualitas
Memilih daging yang berkualitas baik merupakan langkah awal untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan asupan daging pada bayi.
Pastikan daging segar, bebas dari tanda-tanda kerusakan, dan dari sumber yang terpercaya.
2. Memperkenalkan Daging Secara Bertahap
Mulailah dengan memberikan daging sapi dalam porsi yang kecil dan secara bertahap.
Ini membantu tubuh bayi beradaptasi dengan protein hewani dan meminimalkan risiko alergi.
3. Varian Jenis Daging dan Sumber Protein Lainnya
Untuk memastikan variasi nutrisi, tambahkan sumber protein lain seperti ikan, telur, dan sumber protein nabati ke dalam MPASI bayi. Ini membantu mencakup kebutuhan nutrisi yang beragam.
Baca Juga: Rayakan Hari Gizi dan Makanan, Simak Daftar Makanan Lokal yang Tinggi Nutrisi
4. Pastikan Daging Dimasak Matang
Daging harus dimasak dengan matang untuk menghindari risiko infeksi bakteri atau parasit.
Pastikan juga bahwa daging dihancurkan dengan baik atau dipotong kecil-kecil untuk memudahkan bayi mengonsumsinya.
5. Perhatikan Reaksi Bayi
Setiap kali memperkenalkan makanan baru, perhatikan reaksi bayi.
Jika ada tanda-tanda alergi atau intoleransi, segera hentikan pemberian dan konsultasikan dengan dokter.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR