Perhatikan tanda-tanda ini dalam kurun waktu yang relatif singkat.
Salah satu penyebab utama bayi jarang pipis adalah dehidrasi.
Bayi lebih rentan mengalami dehidrasi karena berat badan mereka yang lebih rendah dan kebutuhan cairan yang lebih besar.
Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil, yang dapat membuat bayi enggan untuk buang air kecil.
Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI atau susu formula mungkin mengalami kurangnya asupan cairan, menyebabkan jarangnya buang air kecil.
Masalah pada ginjal, seperti infeksi atau kelainan struktural, dapat mempengaruhi kemampuan bayi untuk membuang air kecil dengan normal.
Beberapa kondisi medis seperti penyakit tiroid atau diabetes pada bayi dapat mempengaruhi produksi urin.
Pastikan bayi mendapatkan cukup ASI atau susu formula sesuai dengan usianya.
Diskusikan dengan dokter atau konsultan laktasi untuk menilai kebutuhan spesifik bayi.
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir kering atau penurunan turgor kulit, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter dapat memberikan rekomendasi untuk mengatasi dehidrasi.
Allaahu akbar kabiiraw dan Allaahumma baa’id bainii, Ini 2 Bacaan Iftitah dan Artinya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR