Nakita.id - Fenomena bullying masih marak terjadi di lingkungan sekolah.
Padahal, bullying sendiri memiliki dampak jangka panjang yang dapat merugikan korban maupun pelaku.
Bagi korban, bullying dapat memengaruhi kesehatan fisik dan psikologisnya hingga beranjak dewasa.
Sedangkan bagi pelaku, bullying dapat membuat keberadaan dirinya tidak diterima dalam masyarakat baik secara moral maupun sosial.
Maka dari itu, Moms dan Dads sebagai orangtua perlu mengambil tindakan preventif untuk mencegah terjadinya bullying di sekolah.
Berikut beberapa tips efektif yang dapat diterapkan dari sekarang.
Pertama, Moms dan Dads perlu ajarkan anak mengenai empati juga keterampilan sosial yang kuat.
Dengan ini, anak akan belajar memahami bagaimana cara membangun hubungan yang sehat dengan orang lain di sekitarnya.
Mulai dari berkomunikasi dengan baik, mendengarkan dengan penuh perhatian, hingga menyelesaikan konflik secara damai.
Moms dan Dads harus tahu, anak yang cenderung kurang diperhatikan atau didukung oleh orangtuanya biasanya akan mencari cara untuk menarik perhatian.
Salah satunya bisa dilakukan dengan cara melakukan bullying kepada teman-teman di sekolahnya.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Waspada! Inilah Ciri-ciri Anak Menjadi Korban Bullying di Sekolah
Supaya tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Moms dan Dads bisa mulai membiasakan diri sejak dini untuk memberikan perhatian yang cukup kepada anak.
Selain itu, berikan dukungan yang positif pula kepada anak agar anak merasa dirinya didengar ketika membutuhkan bantuan.
Tips selanjutnya ini juga sangat penting Moms dan Dads lakukan.
Terlebih di masa serba teknologi ini, dimana anak sudah terpapar dengan dunia maya sejak usia belia.
Kenali tanda-tanda perilaku bullying seperti perubahan dalam perilaku atau kinerja akademis, dan reaksi emosional yang tiba-tiba.
Jika menyadari tanda-tanda tersebut, segera ambil tindakan untuk mengetahui penyebabnya dan berikan dukungan kepada anak.
Moms dan Dads juga harus tahu, salah satu faktor yang menyebabkan anak jadi pelaku bullying adalah kurangnya kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik.
Oleh karenanya, penting sekali untuk mengajarkan anak sedini mungkin mengenai pentingnya mengidentifikasi sekaligus mengungkapkan emosi secara sehat.
Juga, mengenai bagaimana cara meregulasi emosi dengan baik dan sehat.
Ini akan membantu anak menghindari menggunakan kekerasan atau intimidasi di lingkungan sekitarnya, termasuk di sekolah.
Selain itu, Moms dan Dads juga perlu mengajarkan anak tentang pentingnya perilaku yang baik dalam masyarakat.
Baca Juga: Cara Mendidik Anak Agar Tidak Jadi Pelaku Bullying, Orangtua Harus Tahu
Juga, pentingnya menghormati kebahagiaan orang lain karena mereka berhak untuk bahagia.
Tanamkan kebiasaan untuk tidak menjadi pelaku bullying di sekolah, karena tindakan tersebut merupakan tindakan tak terpuji di masyarakat.
Tips berikutnya adalah sering-sering melibatkan anak dalam kegiatan positif, baik itu di sekolah maupun di luar sekolah.
Ini akan sangat membantu anak untuk memiliki lebih sedikit waktu dan energi untuk terlibat dalam perilaku negatif seperti bullying, Moms dan Dads.
Apabila anak terlibat dalam kasus bullying sebagai pelaku, jangan langsung memarahinya.
Alih-alih melakukan hal tersebut, Moms dan Dads bisa berikan konsekuensi berupa hukuman yang masuk akal dengan tindakannya.
Misalnya seperti sanksi sosial, dimana Moms dan Dads dapat membatasi interaksi anak dengan teman-temannya yang terlibat dalam kasus bullying di sekolah.
Dengan begini, anak akan belajar untuk memahami bahwa bullying adalah tindakan yang tidak dapat ditolerir dan harus segera dihentikan.
Itulah tujuh tips yang bisa Moms dan Dads lakukan untuk mencegah anak menjadi pelaku bullying di sekolah.
Jadi, alih-alih langsung membentak anak, lakukan tips-tips di atas agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik dan berakhlak di masyarakat.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!
Baca Juga: Jadi Orangtua Kedua, Ini Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak di Sekolah
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR