Mayoritas orang, bahkan bisa dikatakan ‘orang gila’, ingin aibnya terus tersembunyi, tidak ada yang ingin aibnya terbuka atau disiarkan pihak lain.
Setiap manusia, tampil dengan kelebihan dan kekurangan. Itu sifat dasar yang dimiliki setiap orang.
Hal terbaik yang dapat dilakukan seseorang, sepanjang hidupnya adalah terus menemukan kelebihan, dan di saat yang bersamaan mampu mengurangi kekurangan dirinya.
Di antara kekurangan itu, muncul aib-aib yang harus ditutupi, dikarenakan pelbagai macam sebab dan alasan.
Jika ditinjau dari sifatnya, maka aib dibagi menjadi 2, yakni:
Aib yang nampak dan dapat diketahui secara lahir, jika diperhatikan betul.
Misalnya cacat pada barang-barang perdagangan, contohnya buah-buahan yang busuk, atau mebeler yang kelihatan cacatnya.
Aib yang tidak nampak, karena disembunyikan. Tidak terlihat, meski sudah diperhatikan betul-betul.
Ambil contoh, beras yang sudah dicampur antara beras premium, super, dengan golongan yang biasa.
Atau kacang-kacangan yang bagus atasnya, sementara yang bawah kondisinya kurang baik.
Semuanya tidak kelihatan, jika tidak diurai atau dibuka semuanya.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat, Rangkuman Materi PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR