Ajarkan anak untuk memilih jenis pembalut yang sesuai.
Misalnya pembalut yang panjang ketika di hari-hari awal menstruasi, kemudian pembalut yang lebih pendek jika menstruasi sudah berlangsung beberapa hari.
Moms bisa menjelaskan cara menggunakan pembalut atau tampon serta cara menggantinya.
Ajarkan juga megenai menjaga kebersihan di area reproduksi terutama saat haid.
Setidaknya ganti pembalut setiap 4-6 jam.
Moms bisa mengajarkan anak untuk membersihkan pembalut dengan air lalu dibungkus menggunakan kertas atau plastik sebelum dibuang ke tempat sampah.
Moms bisa memberikan edukasi anak mengenai gejala PMS (pre menstrual syndrome) demi terwujudnya keluarga sehat anak berprestasi.
Beberapa gejala PMS misalnya perut terasa tidak nyaman, sakit kepala, kembung, mual, perubahan suasana hati, tubuh cepat lelah, dan sebagainya.
Moms bisa mengatakan kepada anak bahwa gejala PMS umumnya terjadi di awal-awal haid kemudian membaik seiring masa menstruasi selesai.
Ajarkan anak cara mengatasi gejala PMS, misalnya dengan istirahat cukup, minum air putih, menggunakan bantal penghangat untuk area perut, hingga mengonsumsi obat pereda nyeri.
Itulah dia ulasan mengenai beberapa tips mengedukasi remaja perempuan pertama kali haid demi terwujudnya keluarga sehat anak berprestasi. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Bantu Jadikan Keluarga Sehat, Anak Berprestasi, Inilah Obat Gatal Oles Alami untuk Anak
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR