Nakita.id - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendukung keluarga sehat anak berprestasi.
Bagi Moms yang punya anak remaja perempuan, penting untuk memberikan edukasi kesehatan reproduksi.
Terutama diberikan menjelang remaja perempuan mendapatkan haid pertama.
Mengedukasi anak mengenai haid pertama dan kesehatan reproduksi bukanlah hal yang tabu.
Justru, jika orangtua memberikan edukasi maka anak akan mendapat ilmu yang tepat.
Ini untuk mencegah anak mendapatkan kesalahan informasi ketika mencari tahu sendiri.
Bersikaplah terbuka, jujur, dan positif kepada anak supaya remaja perempuan menerima perubahan pada tubuhnya dengan mudah.
Melansir Parents dan berbagai sumber lain, berikut ulasan mengenai tips memberikan edukasi pada remaja perempuan pertama kali haid.
Bagi Moms yang mengalami haid bisa memulai pembicaraan dengan memaparkan pendapat Moms tentang menstruasi.
Ceritakan kepada anak bahwa haid merupakan perubahan tubuh yang normal dan sehat dialami perempuan remaja.
Moms bisa mengatakan pada anak bahwa setiap perempuan yang sehat dan normal mengalami haid.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ikuti Beberapa Tips Belajar pada Anak yang Terlalu Aktif
Jelaskan bahwa saat haid artinya organ reproduksi sudah bisa hamil dan melahirkan.
Moms juga bisa menjelaskan frekuensi haid dan berapa lama haid dalam satu periode.
Moms perlu memberikan semangat kepada remaja perempuan yang akan mendapatkan haid pertama.
Kurangi rasa takut anak terhadap darah.
Anak mungkin saja membayangkan bahwa keluarnya darah dari tubuh adalah hal yang menakutkan.
Jelaskan bahwa keluarnya darah akrena haid merupakan hal normal.
Moms bisa menceritakan bahwa rahim seukuran kepalan tangan dan lapisan rahim hanyalah bagian dalam kepalan tangan itu.
Ketika perempuan mendapatkan menstruasi selama beberapa hari, lapisan darah dan jaringan tua perlahan meluruh dan keluar.
Jumlah darah menstruasi yang normal biasanya hanya sekitar 3 sendok makan darah.
Setelah anak paham mengenai menstruasi, Moms kemudian menjelaskan perlengkapan yang harus disiapkan.
Misalnya pembalut, bantal penghangat meredakan kram perit, dan sebagainya.
Ajarkan anak untuk memilih jenis pembalut yang sesuai.
Misalnya pembalut yang panjang ketika di hari-hari awal menstruasi, kemudian pembalut yang lebih pendek jika menstruasi sudah berlangsung beberapa hari.
Moms bisa menjelaskan cara menggunakan pembalut atau tampon serta cara menggantinya.
Ajarkan juga megenai menjaga kebersihan di area reproduksi terutama saat haid.
Setidaknya ganti pembalut setiap 4-6 jam.
Moms bisa mengajarkan anak untuk membersihkan pembalut dengan air lalu dibungkus menggunakan kertas atau plastik sebelum dibuang ke tempat sampah.
Moms bisa memberikan edukasi anak mengenai gejala PMS (pre menstrual syndrome) demi terwujudnya keluarga sehat anak berprestasi.
Beberapa gejala PMS misalnya perut terasa tidak nyaman, sakit kepala, kembung, mual, perubahan suasana hati, tubuh cepat lelah, dan sebagainya.
Moms bisa mengatakan kepada anak bahwa gejala PMS umumnya terjadi di awal-awal haid kemudian membaik seiring masa menstruasi selesai.
Ajarkan anak cara mengatasi gejala PMS, misalnya dengan istirahat cukup, minum air putih, menggunakan bantal penghangat untuk area perut, hingga mengonsumsi obat pereda nyeri.
Itulah dia ulasan mengenai beberapa tips mengedukasi remaja perempuan pertama kali haid demi terwujudnya keluarga sehat anak berprestasi. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Bantu Jadikan Keluarga Sehat, Anak Berprestasi, Inilah Obat Gatal Oles Alami untuk Anak
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR