Udara ini dapat terjebak di dalam lambung dan menghasilkan lendir, yang akhirnya akan dikeluarkan bersama dengan gumoh.
Refluks asam lambung adalah kondisi di mana isi lambung kembali naik ke kerongkongan.
Pada bayi, ini bisa terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan belum sepenuhnya berkembang.
Refluks asam lambung dapat menyebabkan iritasi pada kerongkongan dan menghasilkan lendir yang berwarna kuning dalam gumoh.
Beberapa bayi dapat memiliki alergi atau intoleransi terhadap protein susu sapi atau zat-zat tertentu dalam makanan ibu jika bayi menyusui.
Ini dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan dan menghasilkan lendir kuning dalam gumoh.
Infeksi seperti pilek atau flu dapat menyebabkan produksi lendir yang lebih banyak dalam saluran pernapasan atas.
Lendir ini kadang-kadang dapat tercampur dengan gumoh dan memberikannya warna kuning.
Orangtua perlu memperhatikan apakah gumoh berwarna kuning hanya terjadi sesekali atau apakah menjadi pola yang terus-menerus.
Jika gumoh kuning terjadi secara teratur dan disertai dengan gejala lain seperti kesulitan bernapas, iritabilitas, atau penurunan berat badan, segera konsultasikan dengan dokter.
Perhatikan apakah bayi menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan setelah gumoh.
Baca Juga: Beda Muntah dan Gumoh pada Bayi Dilihat dari Faktor-faktor Ini
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR