Batuk jenis ini dikarenakan infeksi saluran pernafasan yang disebabkan bakteri Bordetella pertusis.
Anak yang mengalami batuk rejan bisa mengalami batuk berulang-ulang tanpa bernapas.
Di akhir batuk biasanya anak akan menarik napas dalam-dalam hingga menimbulkan bunyi.
Gejala lain dari batuk rejan adalah batuk, pilek, bersin, dan demam ringan.
Untuk wujudkan keluarga sehat anak berprestasi, Moms bisa mencegah anak terkena batuk rejan dengan memberikan bayi di bawah usia 1 tahun vaksin pertusis.
Apabila anak mengeliarkan bunyi mengi saat mengeluarkan napas, maka bisa jadi dikarenakan adanya pembengkakan pada saluran napas bagian bawah.
Biasanya ini dikarenakan asma atau infeksi virus bronkiolitis.
Batuk mengi bisa juga terjadi ketika saluran pernapasan bawah tersumbat oleh benda asing.
Benda asing yang dimaksud bisa berupa makanan, mainan, benda kecil, atau bulu hewan.
Saat malam hari, sebagian anak yang batuk bisa memburuk kondisinya.
Terutama bagi anak yang sedang pilek atau sinus.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR