Nakita.id - Ada beragam hal yang bisa Moms lakukan untuk menciptakan keluarga sehat anak berprestasi.
Salah satunya yaitu tahu langkah yang tepat dalam menangani anak yang sakit, misalnya sakit batuk.
Penting bagi Moms untuk mengetahui berbagai penyebab batuk pada anak terutama untuk kasus batuk yang tak kunjung sembuh.
Melansir Kids Health, berikut ulasan mengenai berbagai penyebab batuk dari jenisnya.
Batuk menggonggong memiliki suara yang khas.
Biasanya, batuk ini disebabkan pembengkakan pada saluran napas bagian atas.
Seringkali batuk menggonggong atau batuk barky dikarenakan pembengkakan pada laring dan trakea.
Anak-anak memiliki saluran udara lebih kecil daripada orang dewasa, sehingga ketika terjadi pembengkakan akan membuat anak sulit bernapas.
Batuk jenis ini bisa muncul secara tiba-tiba, seringkali di tengah malam.
Ciri lain dari batuk menggonggong adalah suara napas yang berisik dan kasar ketika menarik napas.
Batuk rejan memiliki nama lain pertusis.
Baca Juga: Ciptakan Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Simak Daftar Menu Bekal Anak Kaya Protein
Batuk jenis ini dikarenakan infeksi saluran pernafasan yang disebabkan bakteri Bordetella pertusis.
Anak yang mengalami batuk rejan bisa mengalami batuk berulang-ulang tanpa bernapas.
Di akhir batuk biasanya anak akan menarik napas dalam-dalam hingga menimbulkan bunyi.
Gejala lain dari batuk rejan adalah batuk, pilek, bersin, dan demam ringan.
Untuk wujudkan keluarga sehat anak berprestasi, Moms bisa mencegah anak terkena batuk rejan dengan memberikan bayi di bawah usia 1 tahun vaksin pertusis.
Apabila anak mengeliarkan bunyi mengi saat mengeluarkan napas, maka bisa jadi dikarenakan adanya pembengkakan pada saluran napas bagian bawah.
Biasanya ini dikarenakan asma atau infeksi virus bronkiolitis.
Batuk mengi bisa juga terjadi ketika saluran pernapasan bawah tersumbat oleh benda asing.
Benda asing yang dimaksud bisa berupa makanan, mainan, benda kecil, atau bulu hewan.
Saat malam hari, sebagian anak yang batuk bisa memburuk kondisinya.
Terutama bagi anak yang sedang pilek atau sinus.
Saat tidur, cairan atau lendir dari hidung bisa mengalir ke tenggorokan.
Hal ini memicu seseorang batuk saat tidur.
Apabila batuk terus-terusan di malam hari bisa saja mengganggu stirahat sehingga anak sulit tidur.
Adanya udara dingin atau aktivitas padat bisa memicu batuk parah di siang hari.
Usahakan untuk tidak menggunakan produk yang memicu batuk seperti parfum, pengharum ruangan, asap, dan sebagainya.
Anak yang batuk dan alami demam ringan kemungkinan besar dikarenakan flu biasa.
Namun, apabila batuk disertai demam tinggi mencapai 39 derajat celcius bisa jadi karena pneumonia.
Pneumonia juga ditandai dengan fisik lemah dan napas cepat.
Batuk akibat virus bisa berlangsung berminggu-minggu.
Selain itu, batuk berkepanjangan juga bisa karena asma, alergi, infeksi kronis, dan sebagainya.
Itulah dia penjelasan lengkap mengenai beberapa penyebab batuk pada anak yang terus-menerus demi mengetahui langkah mewujudkan keluarga sehat anak berprestasi. Semoga bermanfaat!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR