Nakita.id - Merawat mukena dengan baik adalah langkah penting untuk menjaga kebersihan, kenyamanan, dan ketahanan pakaian tersebut.
Terutama karena mukena sering digunakan dalam ibadah salat, menjaga kebersihannya menjadi suatu keharusan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips efektif untuk merawat mukena agar tidak bau dan berjamur.
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah mukena dari bau dan jamur adalah dengan menyimpannya di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Sinar matahari dapat membantu membunuh bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan bau tidak sedap dan pertumbuhan jamur pada mukena.
Jika memungkinkan, simpan mukena Moms di lemari yang terbuka atau rak terbuka, jauh dari kelembaban dan paparan sinar matahari langsung.
Setelah digunakan, segera cuci mukena dengan deterjen yang lembut dan air hangat.
Jangan biarkan mukena basah terlalu lama, karena kelembaban dapat menyebabkan pertumbuhan jamur.
Jika Moms tidak memiliki waktu untuk mencuci mukena segera setelah digunakan, rendam dalam air biasa untuk sementara waktu untuk menghindari kotoran menempel dan menyebabkan bau tidak sedap.
Pilihlah deterjen yang lembut dan bebas pewangi berlebihan untuk mencuci mukena.
Pewangi yang terlalu kuat dapat meninggalkan residu pada kain mukena dan menyebabkan iritasi kulit atau alergi.
Baca Juga: Cara Mencuci Mukena Warna Putih, Bebas Noda Kuning dan Bau Apek
Deterjen yang lembut juga membantu menjaga kelembutan dan warna asli mukena.
Meskipun pelembut pakaian dapat membuat pakaian menjadi lebih lembut dan harum, namun penggunaannya yang berlebihan dapat menyebabkan residu menempel pada serat kain mukena.
Hal ini dapat menyebabkan mukena menjadi lengket dan rentan terhadap pertumbuhan jamur.
Gunakan pelembut pakaian secukupnya dan pastikan untuk membilas mukena dengan baik setelah dicuci.
Setelah dicuci, jemur mukena di tempat yang terkena udara dan angin segar.
Hindari menggantung mukena di tempat yang lembab atau tertutup, karena hal ini dapat menyebabkan mukena menjadi lembap dan berjamur.
Pastikan untuk menjemur mukena secara menyeluruh, termasuk bagian dalam dan luar, serta lipatan-lipatan yang mungkin menjadi tempat berkumpulnya kelembaban.
Setelah dikeringkan, setrika mukena dengan suhu sedang untuk membunuh bakteri dan jamur yang tersisa, serta membantu menjaga kebersihan dan tampilan mukena.
Pastikan untuk menyetrika mukena dari bagian dalam dan bagian luar untuk hasil yang lebih baik.
Jika Moms merasa mukena terlalu basah atau berkeringat saat digunakan, gunakan kain penyerap di bawah mukena untuk menyerap kelembaban.
Kain penyerap dapat membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan mukena, serta mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang disebabkan oleh kelembaban.
Baca Juga: Cara Mencuci Mukena yang Berjamur Supaya Kembali Bersih dan Segar, Mudah Kok Moms!
Jika terdapat noda pada mukena, segera bersihkan dengan air hangat dan deterjen lembut.
Hindari menggunakan pemutih atau bahan kimia lainnya yang keras, karena dapat merusak serat kain mukena.
Gosoklah noda dengan lembut menggunakan sikat gigi atau kain bersih, lalu bilas dengan air hangat.
Pastikan lemari atau tempat penyimpanan mukena selalu bersih dan kering.
Bersihkan secara teratur dan hindari menumpuk barang-barang di sekitar mukena yang dapat menyebabkan kelembaban atau kotoran menempel pada mukena.
Jika mukena tampak rusak atau terdapat tanda-tanda pertumbuhan jamur yang tidak dapat dihilangkan, segera gantilah mukena tersebut.
Pertumbuhan jamur dapat menjadi tanda bahwa mukena sudah tidak layak digunakan lagi dan dapat menyebabkan iritasi kulit atau masalah kesehatan lainnya.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Moms dapat merawat mukena Moms dengan baik dan mencegah bau serta pertumbuhan jamur.
Pastikan untuk selalu memperhatikan kebersihan dan perawatan mukena secara rutin untuk menjaga kualitas dan ketahanannya dalam jangka waktu yang lama.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Tips dan Trik Mencuci Mukena Berwarna Putih yang Tepat, Catat Sekarang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR