Nakita.id - Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia.
Pada bulan ini, umat Muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai bagian dari ibadah yang diwajibkan.
Namun, bagi mereka yang memiliki penyakit maag, menjalani puasa selama Ramadan bisa menjadi tantangan yang besar.
Maag adalah kondisi yang melibatkan peradangan atau iritasi pada dinding lambung.
Kondisi ini sering kali memicu gejala seperti nyeri perut, kembung, dan sensasi terbakar di dada.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah tips berpuasa untuk yang punya penyakit maag.
Yuk simak!
1. Konsultasikan dengan Dokter
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh seseorang yang memiliki penyakit maag sebelum memutuskan untuk berpuasa adalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Dokter atau ahli gizi akan membantu mengevaluasi kondisi kesehatan dan memberikan saran tentang apakah Moms dapat berpuasa dengan aman atau tidak.
Mereka juga dapat memberikan panduan tentang diet dan gaya hidup yang sehat untuk membantu mengurangi gejala maag selama bulan puasa.
Baca Juga: Bisa Sembuh Tanpa Obat, Ini Cara Menyembuhkan Maag Tanpa Obat Secara Alami
2. Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman
Selama bulan puasa Ramadan, sangat penting untuk memperhatikan asupan makanan dan minuman, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit maag.
Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejala maag, seperti makanan pedas, berlemak, asam, atau berkarbonasi.
Sebaliknya, pilih makanan yang mudah dicerna dan rendah asam, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak.
Selain itu, pastikan untuk minum air yang cukup saat berbuka dan sahur untuk mencegah dehidrasi dan mengurangi risiko gejala maag.
3. Hindari Makanan Berat saat Berbuka
Saat berbuka puasa, hindari makanan berat dan berlemak yang dapat membebani lambung dan memicu gejala maag.
Sebaliknya, pilih makanan ringan dan mudah dicerna, seperti kurma, buah-buahan segar, atau sup sayuran.
Hindari juga makanan yang terlalu manis atau terlalu asin, karena ini juga dapat memicu gejala maag.
4. Pecah Makanan menjadi Porsi Kecil
Daripada makan dua atau tiga kali sehari dalam porsi besar, pecahlah makanan menjadi porsi kecil dan makanlah lebih sering selama waktu berbuka dan sahur.
Baca Juga: Jangan Sampai Belum Tahu! Ini Masalah Kehamilan Trimester Pertama yang Perlu Diketahui Bumil
Ini dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah terjadinya gejala maag.
Selain itu, hindari makan terlalu cepat dan kunyah makanan dengan baik untuk mempermudah pencernaan.
5. Jaga Waktu Makan dengan Baik
Selain memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, penting juga untuk menjaga waktu makan dengan baik selama bulan puasa Ramadan.
Hindari makan terlalu larut malam atau terlalu awal di pagi hari, karena ini dapat memengaruhi ritme pencernaan dan meningkatkan risiko gejala maag.
Usahakan untuk berbuka puasa dan sahur pada waktu yang tepat sesuai dengan jadwal ibadah.
6. Hindari Makanan atau Minuman yang Memicu Gejala
Setiap orang yang memiliki penyakit maag mungkin memiliki pemicu gejala yang berbeda-beda.
Selama bulan puasa Ramadan, hindari makanan atau minuman yang telah identifikasi sebagai pemicu gejala maag.
Ini bisa termasuk makanan pedas, berlemak, asam, atau berkarbonasi, serta minuman berkafein atau beralkohol.
Jika Moms tidak yakin tentang makanan atau minuman mana yang memicu gejala, pertimbangkan untuk mencatatnya dan menghindarinya selama bulan puasa.
7. Perhatikan Tanda-tanda Gejala Maag
Selama bulan puasa Ramadan, penting untuk memperhatikan tanda-tanda gejala maag dan bertindak cepat jika gejala tersebut muncul.
Gejala maag dapat berupa nyeri perut, sensasi terbakar di dada, kembung, mual, atau muntah.
Jika Moms mengalami gejala seperti itu, beristirahatlah sejenak dan minum air putih untuk membantu meredakan gejala.
Jika gejalanya tidak membaik atau memburuk, segera hubungi dokter atau pergi ke unit gawat darurat terdekat.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR