Hindari penggunaan sabun yang keras atau mengandung pewangi buatan, karena dapat menyebabkan iritasi tambahan pada kulit bayi.
Pilihlah pakaian dan linen yang terbuat dari bahan yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Hindari penggunaan deterjen yang mengandung pewangi buatan atau bahan kimia yang keras saat mencuci pakaian bayi.
Selain makanan, beberapa faktor lingkungan seperti debu, bulu hewan peliharaan, atau serbuk sari juga bisa menjadi pemicu alergi pada bayi.
Pastikan lingkungan tempat tinggal bayi bersih dan bebas dari alergen potensial.
Pantau perkembangan kondisi kulit dan kesehatan bayi secara teratur.
Jika terjadi perubahan atau gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mengatasi gatal akibat alergi makanan pada bayi membutuhkan kesabaran dan perhatian ekstra dari orangtua.
Dengan mengidentifikasi alergen potensial, menghindari pemicu alergi, dan memberikan perawatan yang tepat, Moms dapat membantu si kecil merasa lebih nyaman dan sehat.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika Moms memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai alergi makanan pada bayi Moms.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Mitos vs Fakta, Bayi yang Lahir Caesar Berisiko Tinggi Alami Alergi Makanan?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR