Nakita.id - Apakah Moms pernah melihat anak yang masih balita terlihat seperti terpesona dengan pikiran mereka sendiri?
Ketika mereka tampak terdiam, kadang-kadang dengan senyum kecil di wajah mereka, mungkin Moms bertanya-tanya apa yang sedang mereka pikirkan.
Ini adalah momen ketika balita sering terlihat melamun. Namun, mengapa mereka melakukannya? Apakah ini normal?
Sebagai orangtua, apa yang sebaiknya dilakukan saat anak terlihat tenggelam dalam dunianya sendiri?
Melamun adalah aktivitas mental di mana seseorang tenggelam dalam pikiran mereka sendiri, kehilangan kontak dengan dunia di sekitarnya untuk sementara waktu.
Ini bisa terjadi pada siapa pun, termasuk balita. Saat seorang balita melamun, mereka bisa saja tampak seperti tidak terlibat dengan apa pun yang terjadi di sekitar mereka.
Mereka mungkin terdiam, mata kosong, dan mungkin tersenyum atau berekspresi serius, tergantung pada apa yang mereka pikirkan.
1. Imajinasi yang Kaya: Balita adalah periode di mana imajinasi anak-anak berkembang pesat. Mereka mulai memahami konsep-konsep baru dan bereksperimen dengan cara berpikir.
Melamun adalah salah satu cara di mana mereka mengeksplorasi dunia dalam pikiran mereka sendiri.
2. Proses Belajar: Balita sering kali sedang memproses informasi yang mereka alami sepanjang hari.
Mereka mungkin sedang memikirkan pengalaman baru, kata-kata yang mereka pelajari, atau konsep-konsep yang baru dipahami. Melamun adalah cara alami bagi mereka untuk menyatukan semua informasi ini.
Baca Juga: Normalkah Balita Muntah Kuning? Hati-hati Ini Penyebabnya yang Harus Diwaspadai
3. Emosi dan Perasaan: Seperti halnya orang dewasa, balita juga memiliki emosi dan perasaan yang rumit.
Melamun bisa menjadi cara bagi mereka untuk merespons perasaan-perasaan ini. Mungkin mereka sedang berpikir tentang momen menyenangkan yang mereka alami atau bahkan tentang situasi yang membuat mereka cemas.
1. Berikan Waktu dan Ruang: Sementara melamun adalah hal yang normal, terkadang orangtua perlu memberikan waktu dan ruang bagi anak untuk mengeksplorasi dunia pikiran mereka sendiri. Hindari mengganggu mereka secara terus-menerus saat mereka sedang dalam masa melamun, kecuali jika ada keadaan darurat.
2. Ajak Berbicara: Setelah anak selesai melamun, ajak mereka berbicara tentang apa yang sedang mereka pikirkan. Ini bisa membuka pintu untuk percakapan yang menarik dan memungkinkan Moms untuk lebih memahami dunia anak.
3. Bermain Bersama: Bermain adalah cara utama bagi balita untuk belajar dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Bermain bersama mereka tidak hanya membantu mereka merasa terhubung dengan Moms tetapi juga membantu mengalihkan perhatian mereka dari melamun yang berlebihan.
4. Perhatikan Pola Perilaku: Jika Moms melihat bahwa melamun anak mengganggu kegiatan sehari-hari mereka atau jika mereka tampak terlalu sering melamun, ada baiknya untuk mengamati pola perilaku mereka.
Ini mungkin pertanda bahwa mereka sedang mengalami kesulitan atau kebingungan, dan mungkin perlu mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Melamun adalah bagian alami dari perkembangan balita. Ini adalah cara bagi mereka untuk menjelajahi dunia dalam pikiran mereka sendiri dan memproses informasi yang mereka terima sepanjang hari.
Sebagai orangtua, penting untuk memahami bahwa melamun adalah hal yang normal, tetapi juga penting untuk tetap waspada terhadap perubahan perilaku yang mungkin mengindikasikan masalah yang lebih dalam.
Dengan memberikan waktu, ruang, dan perhatian yang tepat, dapat membantu anak mengatasi melamun dengan sehat dan bahagia.
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: Artikulasi Bicara Balita Kurang Jelas, Segera Pahami Penyebabnya dan Cara Mengatasinya
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR