Nakita.id - Proses adopsi anak adalah proses yang menguras tenaga, baik fisik maupun emosional.
Oleh karenanya, sebagai calon orangtua adopsi, Moms dan Dads diharuskan memperkaya diri dengan pengetahuan mengenai adopsi anak itu sendiri.
Mulai dari pengertian, proses hukumnya, hingga tantangan-tantangan yang mungkin akan dihadapi sebelum dan setelah mengadopsi anak.
Melansir Child Welfare Information Gateway via Nakita, adopsi anak adalah proses hukum yang memberi kesempatan kepada anak untuk tinggal dan hidup bersama dengan orangtua adopsinya hingga beranjak dewasa.
Sebagai informasi, adopsi anak bisa dilakukan secara domestik maupun internasional (inter-country), tergantung masing-masing preferensi.
Setelah perizinan mengadopsi anak disetujui, Moms dan Dads sebagai orangtua adopsi diwajibkan untuk memberitahu asal usulnya sejak dini.
Bahkan, wajib menanamkan hal-hal positif terkait adopsi itu sendiri sedini mungkin.
Apalagi, seperti yang mungkin Moms dan Dads ketahui, stigma mengenai adopsi anak masih terkesan negatif.
Belum lagi anak kemungkinan besar akan menghadapi banyak pertanyaan atau komentar sensitif, baik dari keluarga besar, teman sebayanya, dan orang-orang di sekitarnya.
Sehingga, anak perlu dipersiapkan sedari usia dini agar tidak terkejut dan tidak emosional dengan status yang disandangnya.
Tanpa berlama-lama, berikut cara yang bisa Moms dan Dads lakukan menurut psikolog.
Baca Juga: Persyaratan dan Prosedur Mengadopsi Anak Melalui Yayasan Sayap Ibu
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR