Nakita.id - Apa saja tanda bayi yang kekurangan zat besi?
Kekurangan zat besi pada bayi umumnya menyebabkan anemia, Moms.
Anemia adalah kondisi dimana tubuh tidak memiliki sel-sel darah merah sehat yang cukup.
Sel darah merah ini bertugas membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh, Moms.
Sel darah merah dapat terbentuk melalui asupan zat besi.
Sehingga, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia pada bayi.
Lantas, apa saja tanda-tanda yang dirasakan bayi?
Melansir MedLine Plus, berikut penjelasan selengkapnya.
Jika bayi mengalami anemia ringan, biasanya tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Akan tetapi, seiring waktu, bayi bisa menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Bersikap risi dan rewel
Baca Juga: Resep MPASI Daging Sapi yang Mudah Dibuat, Kaya Protein dan Zat Besi
- Napas menjadi pendek
- Ngidam makanan yang tidak biasa
- Makan sedikit
- Merasa lelah atau lemas sepanjang hari
- Lidah terluka
- Pusing atau sakit kepala
Apabila bayi mengalami anemia berat, tanda-tanda yang biasanya ditunjukkan adalah:
- Mata biru lebam atau putih pucat
- Kuku berkerak dan terasa kasar
- Warna kulit menjadi pucat
Jika bayi mengalami kekurangan zat besi terus-menerus dan tanpa diatasi, hal ini dapat berpengaruh pada kemampuan kognitifnya.
Bahkan, menyebabkan tubuh kesulitan menyerap nutrisi penting lain yang sebenarnya dibutuhkan bayi.
Sehingga, tumbuh kembang bayi tidak dapat berlangsung secara optimal.
Perlu diingat, bayi hanya bisa mengonsumsi zat besi dalam jumlah kecil, yakni sekitar 8-10 mg zat besi per hari.
Selama masa menyusui, pastikan bayi mendapatkan asupan ini dari ASI atau susu formula yang tinggi akan zat besi.
Hindari memberikan susu sapi kepadanya hingga berusia 1 tahun ke atas.
Kemudian, setelah bayi berusia 6 bulan, Moms bisa berikan MPASI yang juga tinggi akan zat besi.
Untuk makanan yang kaya akan zat besi diantaranya: aprikot, daging ayam/sapi, ikan, telur, hati ayam/sapi, bayam, dan lain-lain.
Selain dari makanan, jika memungkinkan, suplemen zat besu juga bisa diberikan untuk bayi.
Pastikan Moms berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak sebelum memberikan suplemen ini.
Jika perlu, mintalah dokter anak untuk menuliskan resep obat sesuai kondisi bayi.
Semoga informasi di atas benar-benar membantu ya, Moms.
Baca Juga: Resep MPASI 6 Bulan Plus Sup Ikan Tahu Brokoli Bagus untuk Kecerdasan Otak Si Kecil
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR