Nakita.id – Ketika merayakan hari Lebaran, tak lengkap rasanya jika tidak makan kue kering.
Ya, kue kering merupakan salah satu makanan yang khas saat hari Idulfitri.
Mulai dari nastar, kastangel, hingga putri salju.
Karena rasanya yang nikmat, tak heran bila orang tua hingga anak-anak menyukainya.
Namun, ada salah satu pertanyaan yang mungkin sering muncul di benak orang tua, yaitu apakah anak boleh makan kue kering Lebaran.
Untuk mengetahuinya, berikut ini penjelasan selengkapnya.
Agar tidak lagi bingung, berikut ini penjelasan mengenai apakah anak boleh atau tidak makan kue kering Lebaran serta beberapa tips untuk menjaga kesehatan mereka.
Sebagai orang tua, penting untuk memerhatikan nutrisi yang dikonsumsi oleh anak-anak.
Kue kering Lebaran umumnya tinggi gula, lemak, dan kalori, yang bisa menjadi masalah jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Anak-anak yang terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak dapat mengalami masalah kesehatan seperti obesitas, kerusakan gigi, dan risiko penyakit metabolik.
Berdasarkan usia dan kondisi kesehatan anak, boleh atau tidaknya mereka makan kue kering Lebaran dapat bervariasi.
Anak-anak yang sehat dan aktif dengan pola makan yang seimbang dapat menikmati kue kering Lebaran secara terbatas sebagai bagian dari perayaan.
Namun, anak-anak dengan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, alergi makanan, atau intoleransi terhadap beberapa bahan dalam kue kering perlu diberi perhatian khusus.
Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menjaga kesehatan Si Kecil saat makan kue kering Lebaran.
Berikan kue kering Lebaran kepada anak dalam jumlah yang wajar.
Tentukan batasan harian atau mingguan untuk menghindari konsumsi berlebihan.
Pilih kue kering yang lebih sehat dengan bahan-bahan berkualitas dan kurang gula serta lemak trans.
Beberapa contoh kue kering yang lebih sehat adalah:
- Kue kurma
- Kue susu rendah gula
- Kue oatmeal dengan tambahan buah kering
Berikan kue kering sebagai camilan atau hidangan spesial hanya pada waktu yang tepat.
Baca Juga: Resep Kue Sagu Keju, Kue Kering Lebaran yang Lezat, Coba Yuk
Misalnya saat berkumpul bersama keluarga atau saat makan malam.
Gunakan kesempatan ini untuk mengajarkan anak tentang pentingnya makan sehat dan seimbang.
Libatkan mereka dalam memilih dan membuat camilan sehat bersama.
Jika anak menunjukkan reaksi negatif setelah mengonsumsi kue kering, segera hentikan konsumsinya dan periksakan ke dokter jika diperlukan.
Misalnya ketika muncul alergi atau gangguan pencernaan pada anak.
Selain kue kering, berikan juga alternatif camilan sehat seperti buah-buahan segar, yoghurt rendah lemak, atau kacang-kacangan sebagai variasi camilan yang lebih sehat.
Mengajarkan kebiasaan konsumsi yang seimbang
Penting untuk mengajarkan anak tentang kebiasaan konsumsi yang seimbang, termasuk saat menghadapi makanan kue kering Lebaran.
Ajarkan mereka untuk mengenali batasan dan memilih makanan yang baik untuk kesehatan mereka.
Libatkan mereka dalam proses memasak atau memilih bahan makanan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang nutrisi dan pentingnya pola makan yang sehat.
Kesimpulannya, anak boleh-boleh saja makan kue kering Lebaran namun tetap perlu memerhatikan jumlah konsumsi, pilihan kue kering yang lebih sehat, dan kondisi kesehatannya.
Semoga bermanfaat, Moms! (*)
Baca Juga: Resep Kue Kering Lidah Kucing Favorit Keluarga, Kuncinya pada Pilihan Tepung
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR