Saat berlibur, camilan sering kali menjadi bagian tak terpisahkan. Alih-alih membeli camilan yang tidak sehat, persiapkan camilan sehat seperti potongan buah, sayuran, atau kacang-kacangan.
Memiliki camilan yang sehat di tangan dapat membantu mencegah anak merasa terlalu lapar antara waktu makan utama.
Anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, berikan contoh yang baik dengan menunjukkan sikap positif terhadap makanan.
Cobalah untuk menikmati makanan bersama-sama sebagai keluarga dan tunjukkan kegembiraan saat mencoba makanan baru.
Stres dapat mempengaruhi nafsu makan anak. Meskipun liburan mungkin memiliki jadwal yang padat dan menuntut, cobalah untuk tetap tenang dan hindari menekan anak untuk makan.
Berikan mereka waktu dan ruang untuk merasa lapar dan menikmati makanan dengan santai.
Menggunakan makanan sebagai hadiah atau hukuman dapat menciptakan hubungan emosional yang negatif dengan makanan. Hindari memberi makanan sebagai hadiah saat anak menyelesaikan aktivitas atau sebagai hukuman jika mereka tidak mau makan.
Sebaliknya, ajarkan mereka bahwa makanan adalah bahan bakar untuk tubuh yang sehat dan kuat. Anak yang susah makan saat liburan bisa menjadi tantangan bagi banyak orangtua, tetapi dengan beberapa strategi yang tepat, dapat membantu anak menikmati makanan dengan lebih baik.
Menggunakan rutinitas yang konsisten, memberi pilihan makanan, dan menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan dapat membantu memperbaiki pola makan anak.
Ingatlah untuk tetap bersabar dan memberikan contoh yang baik, serta menghindari stres berlebihan seputar makanan. Dengan pendekatan yang tepat, dapat mengatasi masalah anak susah makan dan menjadikan liburan lebih menyenangkan bagi seluruh keluarga.
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: 5 Dampak Negatif dari Anak Makan Berlebihan, Jangan Sampai Tak Tahu!
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR