Nakita.id - Apa langkah pertama yang harus dilakukan dalam penanganan DBD pada anak?
DBD (demam berdarah) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue melalui perantara nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Penyakit DBD ini lebih sering menyerang di kalangan anak-anak, Moms. Terutama di bawah usia 1 tahun dan usia 4-9 tahun.
Gejalanya berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri tulang, kelelahan, hingga ruam kulit.
Gejala ini dapat berlangsung selama 2-7 hari setelah anak terinfeksi virus Dengue.
Moms harus waspada karena DBD pada anak bisa berisiko berkembang menjadi lebih parah.
Bahkan pada kasus tertentu, DBD bisa mengakibatkan kematian pada anak.
Untuk itu, Moms sebagai orangtua perlu melakukan langkah pertama dalam penanganan DBD pada anak agar cepat sembuh.
Pertama, Moms perlu memberikan anak kompres hangat.
Mulai dari dahi, ketiak, lipatan siku, maupun selangkangan.
Langkah ini baik dilakukan untuk menurunkan demam tinggi, Moms.
Baca Juga: Vaksin DBD Cegah Infeksi Demam Berdarah, Bisa untuk Anak dan Orangtua
Moms harus tahu, DBD pada anak dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Hal ini dikarenakan gejalanya juga meliputi diare dan muntah-muntah.
Oleh karenanya, berikan anak banyak cairan agar cairan tubuhnya cukup untuk melawan penyakit ini dan tidak mengalami dehidrasi.
Misalnya seperti air putih dan sup hangat.
Jika anak menolak konsumsi banyak cairan secara langsung, Moms mungkin bisa berikan cairan dengan sendok teh setiap 5-10 menit.
Selain itu, penting juga bagi Moms untuk memberikan asupan makanan bernutrisi.
Ini sangat penting sebagai langkah pertama dalam penanganan DBD pada anak.
Pasalnya, asupan makanan sehat bisa memperkuat imun anak untuk melawan infeksi virus Dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah.
Selama anak sakit demam berdarah, biarkan anak mendapat banyak istirahat.
Hal ini bertujuan agar kondisi kesehatannya cepat membaik dan penyakitnya cepat pulih.
Pastikan anak berhenti sejenak melakukan aktivitas sehari-harinya di luar rumah.
Baca Juga: Beragam Kegiatan Pengendalian DBD di Puskesmas yang Wajib Moms Ketahui
Selain itu, pastikan juga suasana kamar tidurnya tetap nyaman dengan memastikan suhu kamarnya tidak terlalu dingin atau panas.
Selama anak sakit DBD, Moms mungkin ragu untuk memandikannya atau tidak.
Akan tetapi, mandi juga sebenarnya tetap perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan kulitnya.
Memandikan anak dengan air hangat sangat direkomendasikan, karena juga bisa menurunkan demam pada anak selama sakit DBD.
Selain melakukan beberapa penanganan pertama di atas, Moms juga bisa memberikan obat pereda nyeri seperti paracetamol.
Ini bagus untuk mengatasi demam, sakit kepala, hingga nyeri.
Hindari memberikan aspirin atau ibuprofen kepada anak penderita demam berdarah, karena berisiko menyebabkan pendarahan.
Itulah enam langkah pertama dalam menangani DBD pada anak.
Selain memberikan penanganan-penanganan di atas, Moms juga perlu mengantisipasi tanda-tanda DBD pada anak memburuk.
Seperti mimisan terus-menerus, muntah atau mencret berulang, buang air besar berdarah, nyeri perut yang sangat berat, hingga penurunan kesadaran.
Semoga informasi di atas benar-benar membantu ya, Moms.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Jika Si Kecil Pucat dan Demam, Bisa Jadi Itu Ciri-ciri Anak Terkena DBD
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR