Fakta: Sementara WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, namun ada situasi tertentu di mana ibu mungkin tidak bisa atau tidak dapat menyusui secara eksklusif.
Beberapa ibu mungkin memiliki kondisi medis tertentu yang menghambat produksi ASI atau harus menggunakan obat-obatan yang tidak aman untuk bayi mereka melalui ASI.
Dalam kasus-kasus seperti itu, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk menemukan solusi terbaik untuk bayi dan ibunya.
3. Payudara harus nyeri agar produksi ASI baik
Fakta: Merasakan nyeri atau ketidaknyamanan saat menyusui tidak selalu merupakan indikator bahwa Moms memiliki masalah dengan produksi ASI.
Beberapa ibu mungkin memiliki refleks menyusui yang baik dan bayi yang baik dalam mengunci dan menghisap payudara, sehingga tidak ada rasa sakit yang dirasakan.
Namun, perlu diingat bahwa setiap ibu dan bayi unik, dan pengalaman menyusui bisa berbeda-beda.
Penting untuk memperhatikan tanda-tanda lain seperti jumlah kotoran dan kencing bayi untuk menilai apakah mereka mendapatkan cukup ASI.
4. Jadwal menyusui harus ketat
Fakta: Meskipun ada manfaat dalam mencoba menetapkan jadwal menyusui yang konsisten, namun penting juga untuk mengikuti kebutuhan dan sinyal bayi.
Bayi sering kali memberikan sinyal ketika mereka lapar atau ingin disusui, dan penting untuk merespons secara cepat dan sensitif.
Baca Juga: Puasa Bukan Halangan, Praktikkan 8 Tips Ini Agar Tetap Lancar Menyusui Saat Puasa
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR